KARANGASEM, Teropong Amlapura – Hujan lebat yang
mengguyur Karangasem sejak subuh tak menyurutkan Warga di Kecamatan Bebandem
untuk menghadiri pasar murah yang digelar di Balai Masyarakat Bebandem, Sabtu
(7/3) kemarin. Warga terlihat berbondong memadati balai serbaguna Bebandem sejak
pukul 07:00 Wita dengan mengabaikan hujan yang tak mau berhenti.
Warga sudah
terlihat tidak sabar menunggu untuk membeli kupon agar nanti bisa ditukarkan
dengan beras harga miring. Seperti misalnya Ni Nengah Sumiati (56) yang datang
jauh-jauh dari Banjar Liligundi untuk membeli beras murah. “Saya miskin pak
makanya saya ikut beli beras murah” Ujar buruh angkut kelapa yang mengaku uang Rp.75
ribu yang dipakainya untuk membayar beras murah diperoleh dari meminjam kepada iparnya.
Kesabaran warga akhirnya terbayarkan ketika
mobil truk bulog yang memuat 4 ton beras datang ke lokasi sekitar pukul 09:00
Wita. Warga yang berniat mendapatkan beras murah pun akhirnya berdesakan untuk
membeli kupon yang terbatas hanya untuk 400 orang saja. Sempat terjadi saling
dorong dan saling mendahului antar warga. Warga tidak mau mengantre dengan
tertib. Oleh karena itu, Sat POL PP dibantu TNI dan Polisi melakukan pengamanan
sehingga warga tidak lagi saling dorong.
Kendati diwarnai hujan, antusiasme warga
untuk mendapatkan beras murah sungguh luar biasa. Sebanyak 4 ton beras dalam
operasi pasar yang dilaksanakan Bulog tersebut habis dalam waktu singkat. Beras
kualitas sedang yang dijajakan bulog dalam kantung plastik ukuran 5 Kg itu
habis terjual kurang dari 1 Jam. Sebanyak 400 warga yang kebagian kupon
langsung menyerbu truk pembagian beras setelah sebelumnya Bupati Geredeg
menyerahkan beras dalam acara seremonial. Warga terlihat memadati mobil truk
yang secara dadakan diberikan atap terpal agar pembagian beras tidak kehujanan.
Sementara warga yang tak kebagian harus gigit jari dan pulang menggendong
kecewa. “Saya tidak dapat beli beras pak, saya tanya katanya sudah habis” Ujar
Kadek Sumatri (43) warga asal Dusun Papung, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem
yang mengaku kesal sudah hujan-hujanan datang namun pulang dengan tangan kosong.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasional
Bulog, Dadang Kosasi menyampaikan pihaknya mendistribusikan 4 ton beras di
Kecamatan Bebandem atas dasar surat permohonan dari pemerintah daerah.
Disampaikan bahwa bulog menyiapkan 400 paket beras isi 10 Kg yang dibandrol
dengan harga Rp.75 ribu. “Kami jual berasnya Rp,7.500 per Kg, setiap warga
boleh membeli 10 Kg” ungkapnya. Disampaikan harga tersebut jauh lebih ekonomis
daripada harga dipasaran dimana harganya di kisaran Rp.10 hingga Rp.11 ribu
rupiah.
Selain beras, pihaknya juga menyiapkan ½ ton
gula pasir. Setiap paket gula berisi 2 Kg yang dijual dengan harga Rp.18 Ribu
rupiah. “Kalau gula kami jual Rp.9 ribu perkilo” ujarnya. Namun gula pasir ini
kurang menarik antusias warga untuk membelinya.
Di sisi lain, Bupati Karangasem I Wayan
Geredeg yang membuka acara pasar murah berharap dengan diadakannya pasar murah
dapat membuat kestabilan harga bahan pokok terutama beras di pasaran. “Saya
berharap setalah adanya pasar murah harga beras di pasaran bisa turun”
ungkapnya. Geredeg mengaku merasa kasian dengan kondisi masyarakat miskin
apabila beras mahal maka masyarakat miskin akan menjadi tambah sengsara. Oleh
karena itu, pihaknya menyamapikan agar bulog kontinyu melakukan operasi pasar
murah di seluruh Kecamatan di Karangasm. “Kemarin sudah dilakukan pasar murah
di kecamatan Abang, sekarang di Kecamatan Bebandem, nanti saya harap bulog bisa
melaksanakan di 6 kecamatan lainnya biar adil” pintanya. Geredeg meminta dalam
operasi pasar murah selanjutnya pihakya ingin agar dilakukan di kecamatan Kubu.
“Nanti kita mohonkan kepada Bulog agar dilakukan pasar murah di Kecamatan Kubu
dimana kantong kemiskinan cukup tinggi” ujar Geredeg yang dijawab oleh anggukan
kepala dari pihak Bulog. *