foto:
Rumah korban I Komang Simpen yang tertimpa senderan yang jebol
Teropong Amlapura – Nasib apes dialami oleh I Komang Simpen (51), warga Banjar Samuh, Desa Bugbug, Karangasem. Pria yang bekerja sebagai petani itu harus menanggung kerugian puluhan juta rupiah karena rumahnya rusak tertimpa longsoran senderan yang tiba-tiba jebol, Kamis (2/2).
Simpen saat ditemui di
rumahnya, Kemarin menuturkan bahwa senderan setinggi 5 meter di sebelah barat
rumahnya itu jebol sekitar pukul 01:00 dini hari. Material longsoran menerjang
rumah hingga mengakibatkan dua kamar yang ditempati dua putranya rusak. “Kamar
yang paling rusak adalah kamar yang ditempati putra saya yang paling kecil I
Ketut Agus Sugiantara,” terangnya.
Terlihat memang material
longsoran berupa batu dan tanah masuk ke dalam kamar karena menjebol tembok
rumah. Beruntung saat itu Agus dalam keadaan terjaga karena merasa silau akibat
lampu menyala. Sebab sebelumnya listrik padam sekitar pukul 22:00 sehingga
keluarga itu memutuskan untuk tidur. “Saya bangun karena silau listrik hidup,
saat itu saya mendengar kalau ada runtuhan seperti gempa makanya saya keluar
kamar dan terjadi longsor,” ujar Agus menceritakan kejadian yang dialaminya.
Kendati nyawanya terselamatkan, namun barang-barang di dalam kamarnya seperti
almari dan kasur semua rusak akibat tertimbun longsor. Sementara kamar yang di
sebelahnya yang ditempati kakanya I Nyoman Budiarta (30) dan
istrinya Ni Wayan Budi Apriani (21) hanya mengalami
retak-retak sehingga sempat mengevakuasi barang-barangnya dikeluarkan.
Tim Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem yang dipimpin oleh Kepala BPBD Karangasem
Ida Ketut Arimbawa melakukan evakuasi terhadap material longsoran yang dibantu
oleh warga setempat. Pihkanya menyampaikan bahwa senderan jebol selain karena
hujan yang membuat tanah lembek, senderan juga terlalu lurus. “Kemiringan
senderan kurang,” terangnya.
Pihkanya pun meminta warga
yang tinggal di sana juga waspada karena senderan sepanjang 500 meter itu juga
mengancam rumah-rumah lain di bawahnya. Sebab senderan percis di atas tebing
sementara rumah warga berada dibawahnya. Adm**