Laman

Laman

Jumat, 03 Februari 2017

Senderan Jebol Timpa Rumah Warga Samuh

foto: Rumah korban I Komang Simpen yang tertimpa senderan yang jebol

Teropong Amlapura – Nasib apes dialami oleh I Komang Simpen (51), warga Banjar Samuh, Desa Bugbug, Karangasem. Pria yang bekerja sebagai petani itu harus menanggung kerugian puluhan juta rupiah karena rumahnya rusak tertimpa longsoran senderan yang tiba-tiba jebol, Kamis (2/2).
     Simpen saat ditemui di rumahnya, Kemarin menuturkan bahwa senderan setinggi 5 meter di sebelah barat rumahnya itu jebol sekitar pukul 01:00 dini hari. Material longsoran menerjang rumah hingga mengakibatkan dua kamar yang ditempati dua putranya rusak. “Kamar yang paling rusak adalah kamar yang ditempati putra saya yang paling kecil I Ketut Agus Sugiantara,” terangnya.
   Terlihat memang material longsoran berupa batu dan tanah masuk ke dalam kamar karena menjebol tembok rumah. Beruntung saat itu Agus dalam keadaan terjaga karena merasa silau akibat lampu menyala. Sebab sebelumnya listrik padam sekitar pukul 22:00 sehingga keluarga itu memutuskan untuk tidur. “Saya bangun karena silau listrik hidup, saat itu saya mendengar kalau ada runtuhan seperti gempa makanya saya keluar kamar dan terjadi longsor,” ujar Agus menceritakan kejadian yang dialaminya. 
  Kendati nyawanya terselamatkan, namun barang-barang di dalam kamarnya seperti almari dan kasur semua rusak akibat tertimbun longsor. Sementara kamar yang di sebelahnya yang ditempati kakanya  I Nyoman Budiarta (30) dan istrinya Ni Wayan Budi Apriani (21) hanya mengalami retak-retak sehingga sempat mengevakuasi barang-barangnya dikeluarkan.
  Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem yang dipimpin oleh Kepala BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa melakukan evakuasi terhadap material longsoran yang dibantu oleh warga setempat. Pihkanya menyampaikan bahwa senderan jebol selain karena hujan yang membuat tanah lembek, senderan juga terlalu lurus. “Kemiringan senderan kurang,” terangnya.
   Pihkanya pun meminta warga yang tinggal di sana juga waspada karena senderan sepanjang 500 meter itu juga mengancam rumah-rumah lain di bawahnya. Sebab senderan percis di atas tebing sementara rumah warga berada dibawahnya. Adm**

Rabu, 01 Februari 2017

Hujan Angin Melanda Karangasem, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Melintang di Jalan Raya

            foto: BPBD Karangasem saat melakukan evakuasi pohon tumbang

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Hujan angin melanda Kabupaten Karangasem. Cuaca buruk tersebut telah memicu peristiwa pohon tumbang di beberapa wilayah Bumi Lahar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem mencatat setidaknya beberapa lokasi yang mengalami peristiwa pohon tumbang yang menimpa rumah warga atau melintang di Jalan raya.
  Kepala BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa menyampaikan angin kencang yang disertai hujan deras terjadi sejak Selasa (31/1) pagi hingga Rabu (1/2) malam kemarin. Pihaknya mengaku menerima beberapa laporan kejadian pohon tumbang dari masyarakat. “Kendati tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun pohon tumbang yang menimpa rumah menimbulkan kerusakan dan yang melintang ke jalan raya mengakibatkan kemacetan,” ujarnya.
   Pihaknya menyebut pertama menerima laporan peristiwa pohon tumbang terjadi di Banjar Gumung, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis. Pohon jenis albesia tumbang menimpa rumah milik I Komang Remia. Kejadian itu mengakibatkan rumahnya rusak parah. Bahkan korban mengalami luka di kepala akibat runtuhan genting hingga harus mendapat perawatan di puskesmas.
   Pihaknya juga mengaku menerima laporan pohon tumbang yang menimpa rumah I Kadek Astawa di Banjar/Desa/Kecamatan Bebandem, Selasa sore. Kendati tidak sampai melukai namun kerusakan pada rumah korban cukup berat.
   Selanjutnya disampaikan pohon tumbang juga menimpa rumah I Wayan Gede Gunung di Banjar Kuta Bali, Desa Sibetan, Bebandem. Rumah petani itu tertimpa pohon durian yang roboh juga ketika terjadi hujan lebat. “Selain menimpa rumah korban, pohon durian tersebut juga menimpa kabel listrik PLN,” ungkapnya.
   Arimbawa mengaku pohon tumbang juga terjadi di ruas jalan Jungutan Mumbul di Banjar Semana, Desa Bhuanagiri, Kecamatan Bebensem. Pohon jempinis yang tumbang itu menimpa kabel PLN dan badan jalan sehingga sempat membuat kemacetan namun segera teratai oleh tim BPBD yang langsung turun ke lokasi.
   Sementara itu dilaporkan kejadian pohon tumbang terjadi Pada Rabu (2/1) siang di wilayah Sang Hyang Ambu, Desa Bugbug, Karangasem. Kejadiannya sekitar pukul 12.00 dimana Pohon yang tumbuh di tebing tumbang menutupi sebagian badan jalan. Kejadian tersebut sempat mengganggu arus lalulintas Candidasa-Amlapura hampir selama satu jam. ‘’Begitu kejadian kita langsung bergerak. Kita kirim satu regu personil reaksi cepat ke lokasi kejadian,’’ ujarnya.
   Mantan Kepala Pemadam Kebakaran itu menyampaikan bahwa tim BPBD sudah melakukan evakuasi seluruh pohon tumbang tersebut kendati di tengah cuaca yang buruk. Kepada masyarakat pihkanya menyarankan untuk tetap waspada dan berlindung di tempat yang aman jauh dari pohon ketika ada angin kencang. “Saya menghimbau masyarakat selalu waspada dan menghindari pepohonan besar ketika hujan deras yang disertai angin kencang,” pungkasnya. adm**

Warning!!!! DPRD Karangasem Sorot Mutasi Kepala Dinas Jadi Staf

foto: ilustrasi
KARANGASEM, Teropong Amlapura – Mutasi yang dilakukan oleh Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri mendapat sorotan banyak pihak. Selain menjadi pergunjingan di kalangan PNS dan masyarakat, langkah bongkar pasang birokrasi ala Mas Sumatri tersebut mendapat sorotan Dewan. Terutama mutasi nyeleneh yang dilakukan saat memutasi dua Kepala Dinas menjadi Staf biasa pada Selasa (31/1/2017).
    Salah satu anggota dewan yang bereaksi keras adalah ketua Komisi IV DPRD Karangasem, I Wayan Sudira. Politisi PDIP asal Bebandem itu secara tegas menyangkan sikap Bupati yang memutasi Kepala Dinas menjadi Staf. “Saya pribadi sangat menyangkan, itu sangat tidak berperasaan,” ujar Sudira saat ditemui di Gedung DPRD Karangasem, Kemarin.
    Sudira menyebut bahwa memutasi kepala dinas menjadi staf akan sangat mengganggu psikologis orang tersebut. Sebab dulu bawahan sekarang menjadi atasannya. Terlebih pihaknya berkeyakinan kedua kepala dinas tersebut memiliki kinerja yang cukup baik sebab tidak ada kesalahan fatal yang dilakukannya seperti terkena kasus korupsi.
     Demi terciptanya rasa keadilan, Ia pun meminta agar Bupati nantinya bisa memberikan penjelasan mengapa melakukan mutasi extrime tersebut. Pihaknya pun meminta pansus ASN (Aparatur Sipil Negara) yang saat ini sudah terbentuk di Dewan agar mendalami aturan dan Undang-Undang ASN apakah memang diperbolehkan memindahkan Kelapa Dinas menjadi staf. “Saya dorong nanti Pansus ASN untuk mendalami mutasi-mutasi yang dilakukan Bupati, itu sebagai bentuk pengawasan Dewan, biar dibuka terang benderang” ungkapnya.
     Sementara itu, Anggota Pansus ASN DPRD Karangasem, I Komang Sudanta mengaku pihaknya akan mengupas tuntas masalah mutasi yang terjadi di Karangasem. Pihaknya mengaku sudah mendapatkan informasi tentang mutasi-mutasi yang terkesan nyeleneh yang dilakukan sang bupati. Kendati demikian pihaknya mengaku masih mendalami data-data dan laporan-laporan yang terkumpul agar bisa dipelajari dan nanti dikonsultasikan ke Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan  Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) di Jakarta. ‘’Sekarang kita masih inventarisir data dan fakta di lapangan dulu,’’ ujarnya. Sudanta yang juga sebagai ketua Komisi I DPRD Karangasem itu mengaku telah membuka posko pengaduan Mutasi untuk menyerap inforamsi dari masyarakat. Diharapkan warga atau PNS tidak perlu takut melapor karena kerahasiannya akan dijaga pansus.
  Seperti yang diberitakan sebelumnya, Bupati Mas Sumatri melakukan mutasi terhadap 47 Pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Karangasem. Uniknya, diantara mutasi itu membuat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gede Ariyasa dimutasi menjadi guru biasa ke SMP 1 Abang. Senasib dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan dr.I Gusti Made Tirtayana dimutasi jadi dokter biasa di Puskesmas Kubu I. Dua posisi Kadis itu dikosongkan dan untuk sementara diisi oleh Plt (pelaksana tugas) yang dijabat oleh Sekretaris Dinasnya masing-masing. adm**