Laman

Laman

Selasa, 31 Januari 2017

Kadisdikpora Dimutasi, Rapat Pansus Rekrutmen Guru Kontrak Ditunda

foto: ilustrasi

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Karangasem I Gede Ariyasa yang dimutasi tiba-tiba oleh Bupati Mas Sumatri rupanya berdampak pada kerja Pansus DPRD Karangasem tentang rekrutment guru kontrak. Pasalnya, rapat kerja pansus yang sejatinya dilakukan pada Selasa (31/1) akhirnya ditunda. Anggota pansus ramai-ramai mengusulkan penundaan itu karena perwakilan dari Disdikpora tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan pansus terutama terkait kebijakan-kebijakan perekrutan.
    Ketua Pansus Rekrutmen Guru Kontrak, Wayan Tama dengan berat hati mengeluarkan keputusan menunda rapat pansus yang sejatinya sudah dimulai sekitar pukul 11:00 Wita di Gedung DPRD Karangasem. Politisi Golkar itu mengaku rapat pansus tidak bisa dilanjutnya karena Kepala Dinas Pendidikan selaku ketua panitia rekrutment guru kontrak tidak ada di tempat karena sedang mengikuti acara mutasi. Tama beralasan perwakilan Disdikpora yang dikirim oleh mantan Kadisdik tidak bisa menjawab pertanyaan pansus. “Karena kepala dinas pendidikan tidak ada, Staf yang dikirim tidak bisa memberikan jawaban-jawaban terhadap kebijakan perekrutan maka rapat pansus ini kita tunda, rapat kita lanjutkan pada 6 Februari 2017 mendatang,” ujarnya menutup rapat.  (berita terkait: Mimih Ratu, Dua Kadis di Karangasem Dimutasi Jadi Staf Biasa)
   Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan SMP Disdikpora Karangasem yang sekaligus kordinator seleksi tes wawancara Rekrutmen Guru Kontrak, I Ketut Sudana mengaku pihaknya ditugaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan untuk mewakili rapat dengan pansus. Pihaknya mengaku hanya bertugas menjelasakan teknis perekrutan guru kontrak namun tidak bisa memberikan jawaban terkait kebijakan. Dimana pansus menanyakan kenapa Panitia melaksanakan tes tanpa mengindahkan rekomendasi dewan. “Maaf kami hanya mewakili untuk memberikan jawaban terkait teknis pelaksanaan tes, kami tidak bisa memberikan jawaban terkait kebijakan pimpinan, karena itu melebihi kewenangan kami,” ungkapnya. Pihaknya pun mengaku, posisinya di Disdikpora juga masih tidak jelas apakah masih atau tidak sehingga diharapkan untuk menunggu kepastian pejabat yang baru. adm**


Ini Dia Pejabat OPD yang Dimutasi Bupati Mas Sumatri

foto: Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri saat melantik pejabat yang dimutasi

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri kembali melakukan mutasi di jajaran pemerintahannya. Bupati merombak 47 jabatan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemkab Karangasem, Selasa (31/1). Perombakan itu  terdiri dari 19 eselon II, 17 eselon III, dan 11 eselon IV.
   Bebeberapa kepala OPD yang dimutasi yaitu Kadis Perhubungan, Wayan Sutapa menjadi Staf Ahli. Begitu juga dengan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Nengah Toya serta Kepala Dinas Pengendalian Pendududuk dan Keluarga Berencana, dr.Priagung Duarsa juga menjadi staf ahli.
   Kepala Badan Kesbangpol Ida Bagus Suastika kembali dipercaya menjabat kadis perhubungan. Made Sujana Erawan dari staf ahli dipercaya sebagai kepala Bapeda. Sementara Kepala Bapeda sebelumnya I Ketut Sedana Merta dipindah menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU). Nyoman Sutirtayasa yang sebelumnya menjadi kadis PU kini dipindah jadi Kadis Pemadam Kebakaran. (berita terkait: Mimih Ratu, Dua Kadis di Karangasem Dimutasi Jadi Staf Biasa)
   Mutasi juga dialami I Gusti Nyoman Arya Sulang yang semula menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja dipindah menjadi Kepala Badan Kesbangpol. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Komang Daging digeser menjadi kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Sementara posisinya digantikan oleh Komang Agus Sukasena yang sebelumunya menjadi kepala Dinas Lingkungan Hidup.
      Kepala Dinas Sosial, I Made Sosiawan dipindah menjadi Kepala Dinas Pengendalian Pendududuk dan Keluarga Berencana. Sementara posisi Kadis Sosial digantikan oleh Puspa Kumari.
  Nasib miris dialami oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gede Ariyasa yang lengser menjadi guru biasa di SMP 1 Abang. Begitu juga dengan Kepala Dinas Kesehatan dr.I Gusti Made Tirtayana turun kasta jadi dokter pratama di Puskesmas Kubu I.
    Selain itu, ada juga 8 posisi jabatan yang masih kosong yaitu Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepala Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Penanaman Modal, dan Kepala Dinas Tenanga Kerja.
    Pengisian OPD yang kosong untuk sementara ditunjuk Plt (Pelaksana tugas). Bupati masih akan membentuk tim seleksi yang nantinya akan melakukan penjaringan melalui lelang jabatan. adm**

Mimih Ratu, Dua Kadis di Karangasem Dimutasi Jadi Staf Biasa


foto: Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri saat melantik pejabat yang dimutasi

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri kembali melakukan mutasi di jajaran pemerintahannya. Buktinya, Ia kembali merombak 47 jabatan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemkab Karangasem, Selasa (31/1). Perombakan itu  terdiri dari 19 eselon II, 17 eselon III, dan 11 eselon IV.
Namun yang menarik dari mutasi itu, Sang Bupati menstafkan dua kepala dinas dijadikan pegawai biasa. Dua orang itu adalah Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gede Ariyasa yang lengser menjadi guru biasa ke SMP 1 Abang dan Kepala Dinas Kesehatan dr.I Gusti Made Tirtayana turun kasta jadi dokter pratama di Puskesmas Kubu I. (baca : Ini Dia Pejabat OPD yang Dimutasi Bupati Mas Sumatri)
Mutasi yang terkesan nyeleneh itu pun menjadi perbincangan di kalangan pegawai di lingkungan Pemkab Karangasem. Banyak yang menaruh rasa iba namun tidak sedikit pula yang mendukung kebijakan Bupati. Uniknya, belum ada pejabat yang ditunjuk menggantikan dua orang tersebut. Posisi kepala dinas sementara kosong. Bupati mengaku akan menunjuk Plt (pelaksana tugas) sebelum dilakukan lelang jabatan untuk mengisinya secara definitif. 
Bupati Mas Sumatri menyebut mutasi itu sudah berdasarkan hasil penilaian panitia seleksi yaitu tim Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) kabupaten Karangasem. “Banyak alasan kenapa harus pindah, ada dedikisi, loyalitas, integritas dan lainnya. Ada juga yang karena sudah bertugas terlalu lama sehingga butuh penyegaran,’’ Ungkapnya. adm**


Senin, 30 Januari 2017

Kepsek SDN 3 Manggis Ditemukan Tewas Mengambang di Lepas Pantai Tanah Ampo

foto: Proses evakuasi korban

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Kepsek (Kepala Sekolah) SDN 3 Manggis, Ni Luh Komang Adnyani (55) ditemukan tewas mengambang di lepas pantai Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamata Manggis, Karangasem, Sabtu (28/1). Kematian korban diduga akibat terseret arus ketika hendak melukat di pantai Tanah Ampo yang jaraknya sekitar 400 meter dari rumahnya. Sebelum kejadian, Korban yang berasal dari Bajar Tanah Ampo itu sempat bercerita kepada anaknya beberapa hari terakhir sering bermimpi buruk makanya hendak melukat ke pantai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mayat korban pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat  I Wayan Nuarsa dan I Wayan Suandra yang saat itu sedang melaut. Dua nelayan itu mengaku melihat korban di lepas pantai dekat dengan Dermaga Kapal Pesiar Tanah Ampo sekitar pukul 07;30. Atas temuan itu, pihaknya pun menghubungi Babinkantibmas Padangbai I Ketut Sukawijana untuk bersama-sama melakukan pengecekan ke tengah laut. Setelah dipastikan korban merupakan Ni Luh Komang Adnyani, pihaknya menghubungi Basarnas dan BPBD Karangasem untuk melakukan evakuasi. Mayat korban yang sebelum jadi Kepsek merupakan guru Agama Hindu di SD 5 Ulakan itu berhasil di evakuasi oleh tim Sar Pos Karangasem yang dipimpin oleh I Wayan Suwena ke pingir pantai sekitar pukul 08:30 wita. Kemudian jenasah korban lanjut dibawa ke rumah duka. Korban pun menyisakan kesedihan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan terutama sang suami dan keempat anaknya.
Kapolsek Manggis, Kompol Gusti Sukawana menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Pihaknya menduga korban meninggal akibat kecelakaan karena terseret arus ketika hendak melukat di pantai Tanah Ampo. “Hasil kesimpulan sementara korban meninggal karena kecelakaan,” terangnya. Disampaikan jenasah korban selanjutnya akan dilakukan upacara pengabenan menunggu hari baik hasil musyawarah keluarganya.  adm**

Bupati Mas Sumatri Turun Lansung ke Pura Dalem Puri Cek Kemacetan Akibat Pemedek Membludak

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri langsung bersikap responsive setelah menerima laporan dari masyarakat ada kemacetan di jalur menuju Pura Dalem Puri, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Bupati mendapatkan informasi bahwa kemacetan terjadi akibat pemedek membludak . Pihaknya bersama manajemen pengelola pura Besakih dan Pejabat Perangkat Daerah terkait dijajaran Pemkab Karangasem turun langsung  kelokasi  untuk memantau situasi arus lalu lintas di Pura Dalem Puri Besakih, Sabtu (28/1).


Bupati mengaku ada laporan masyarakat yang menelponnya bahwa ada kemacetan di Besakih. Begitu terima laporan dirinya berkoordinasi dengan Kapolres, Kodim 1623,  Danramil Rendang, Dinas Perhubungan, Sat Pol PP, Dinas inkom, dan management operational (MO) pura Besakih untuk mencarikan solusi. Bupati yang langsung ke Pura Dalem Puri kemudian memimpin Rapat bertempat di halaman jaba pura Dalem Puri untuk mengatasi macet tersebut. Akhirnya kemacetan berangsur angsur cair setelah 3 jam melakukan pensterilan oleh petugas gabungan.
Mengantisipasi situasi yang  sering terjadi setiap tahun menjelang Usaba itu, Bupati Mas Sumatri mengatakan dengan tegas pemerintah akan memfasilitasi pelebaran jalan yang sempit demikian pula dengan sarana parkirnya.  Kendala lahan yang akan dipergunakan untuk memperluas sarana parkir,   pihaknya berharap masyarakat setempat mau memberikan lahan miliknya untuk dipinjamkan sebagai tempat parkir sementara. Selain itu, pihaknya juga mengaku akan mengkordinasikan masalah di Pura Dalem Puri tersebut dengan Provinsi dan Kabupaten Kota lainnya untuk bersama-sama mencari solusi agar terhindar dari kemacetan akibat pemedek yang membludak apalagi pas puncak Karya Usaba. adm**