Laman

Laman

Minggu, 22 November 2015

Memilih Cerdas, Cerdas Memilih Untuk Karangasem

    foto: Ketiga Paslon Peserta Pilkada Karangasem Saat Mengikuti Debat Publik 

KARANGASEM, Teropong Amlapura - Kabupaten Karangasem yang selalu dicap sebagai daerah kering dan miskin masih punya harapan untuk maju. Harapan itu ada pada pemimpin yang tepat. Sebab di tangan pemimpin yang cerdas, bersih, dan berani maka kemajuan itu pasti akan datang. Di tangan pemimpin yang cerdas rakyat yang bodohpun bisa dibuat cerdas. Di tangan pemimpin yang bodoh maka rakyatnya yang cerdas pun jadi bodoh. Jangan anti memilih pemimpin karena kegagalan dan kekecewaan masa lalu. 

Harapan mendapat pemimpin yang baik (berkualitas) masih ada seperti di Jakarta menemukan Ahok atau di Kota Surabaya menemukan Bu Risma. Pemimpin yang Pro Poor itu lahir dari dari masyarakat yang sadar akan nasibnya yang perlu dibantu pemerintah. Pemimpin yang punya program dengan visi misi yang menyentuh masyarakat itulah yang harus dipilih. Nasib anda saat ini akan berubah di tangan pemimpin yang berkualitas. Stigma bahwa siapapun pemimpinnya nasib anda akan tetap seperti hari ini itu adalah anggapan yang keliru. Percaya karena program yang dibuat pemimpin nanti akan menyentuh anda secara langsung dan tidak lansung. Akan ada kebijakan pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, bantuan langsung, dan program-program pembangunan ekonomi, sosial, budaya yang dibawa pemimpin baru. Jadi pilih dia pemimpin yang berkualitas, yang visi dan misinya punya terobosan yang nanti bisa mengubah nasib anda seterusnya. Jangan memilih pemimpin instan dari uang yang diberikannya hanya sehari (serangan fajar) itu akan membuat nasib anda menderita 5 tahun.

Rakyat yang cerdas perlu luangkan waktu sejenak melihat mana visi misi calon pemimpin. Lihat mana yang PRO POOR, PRO JOB dan PRO GROUWT yang realistis. Realistis karena APBD Karangasem lebih kurang Rp 1.300 Miliar (1,3 Triliun) pertahun. Tapi itu jelas masih kecil untuk Karangasem dengan 500 ribu jiwa penduduk dan luas wilayah 839,54 Km2

Maka lihatlah siapa pemimpin yang punya jaringan ke pusat. Koneksi pusat dimiliki oleh pemimpin yg berpengalaman di pusat, pernah jadi orang pusat, atau kenal baik dengan orang-orang pusat. Kenal orang-orang hebat di pusat penting sekali sebab proyek pembangunan di pusat harus dijemput dengan jaringan dan koneksi agar sampai ke daerah. Mengandalkan proyek APBD sangat tidak maksimal apalagi untuk pembangunan yang menelan biaya ratusan miliar seperti pipanisasi, bendungan, atau dermaga. Maka lihat rekam jejak pemimpin itu. Lihat latar belakangnya termasuk keluarganya. Lihat pula Partai pengusungnya apa karena pemerintahan di Kabupaten sangat bergantung dari garis partai di pemerintahan pusat. Partai pemerintah akan mengalirkan program pemerintah segaris partai demi kemajuan partai di daerah untuk pilpres berikutnya. Jadi jangan heran pemimpin non partai pemerintah tidak akan dapat bagian kue program pemerintahan pusat. Maka mari memilih untuk menjadi cerdas sehingga kita cerdas memilih. 

Masyarakat Karangasem diberikan pilihan SMS, MasDipa, dan SuKSes. Nomor urut 1,2,3 mana yang lebih baik anda bisa menilai. Mana yang sesuai dengan kreteria di atas anda yang menilai. Masih ada waktu menentukan sebelum 9 Desember 2015. Masih ada Debat Publik yang akan digelar 22 November dan 29 November 2015 agar bisa menilai mana pemimpin yang berkualitas. Satu suara anda menentukan masa depan pembangunan Karangasem 5 tahun kedepan. 

Mari Memilih Cerdas untuk Cerdas Memilih Pemimpin Karangasem. ***


Kamis, 19 November 2015

Mobil Pick Up Terperosok ke Jurang, Pasutri Nyaris Tewas

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Sebuah mobil Pick Up terperosok ke jurang sedalam 5 meter di Banjar Kangkang, Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang, Karangasem, Kamis (19/11/2015). Kecelakaan tersebut nyaris memakan korban pasutri Wayan Subrata (41) dan istrinya Ni Wayan Murni (38). Mereka berdua yang ada di dalam mobil tersebut mengalami luka berat sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Ketut Sudiarta (40) yang menjadi saksi mata dalam kecelakaan tersebut menyampaikan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 11;30 Wita. Pihaknya mengaku bahwa kecelakaan terjadi karena Wayan Subrata yang menjadi sopir mobil tersebut gugup saat mengendarai mobilnya sehingga terperosok ke jurang. Terlebih disampaikan Wayan Subrata baru sekitar seminggu lalu membeli mobil dan baru belajar mengendarai mobil sehingga belum mahir menggedalikan mobilnya. “Pak Wayan baru bisa mengendarai mobil, dia mengaku gugup sehingga menginjak gas ketika hendak mengerim,” turunya.
         Kecelakaan yang terjadi percis di tikungan menuju jalur Desa Culik tersebut pun menarik perhatian warga yang melintas karena ingin melihat kondisi korban dan mobilnya. Mereka terus bertanya-tanya kronologis kejadian. Sementara mobil Pick Up warna putih DK 9745 KM milik korban mengalami rusak berat pada bagian depan. Kaca dan bember depan mobil hancur karena mengalami benturan dengan batu dan tanah di dasar jurang. Warga pun rame untuk melihat proses evakuasi terhadap mobil korban. *

Senin, 16 November 2015

Kampaye SMS Dihadiri Ribuan Massa, Hasto Sebut Program SMS Sejalan Dengan Pemerintahan Jokowi

foto: Kampaye Akbar Paslon SMS (Sudirta-Made Sumiati) di Stadion Gunung Agung Amlapura

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Sesuai dengan ekpektasi awal bahwa kampaye SMS (Sudirta-Made Sumiati) akan dibanjiri ribuan masa terbukti sudah. Dari pengamatan di lapangan, tidak kurang sekitar 35 ribu massa mengahdiri acara kampaye akbar tim SMS yang dilaksanakan di stadion Gunung Agung di Jalur 11 Amlapura, Minggu (15/11) kemarin. Massa yang kebanyakan mengetanakan  kaos bergambar paket SMS dan membawa bendera PDIP tersebut memenuhi stadion sejak pukul 14:00 Wita. Massa datang dari seluruh kecamatan dengan menggunakan Truk-truk dan sepeda motor.

Susana tambah semarak karena 50 Sekae Baleganjur membahana memenuhi seisi stadion. Wayan Sudirta dan Made Sumiati yang mengenakan pakean putih-putih pun berjaan dari luar stadion menyapa massa yang berbaris di sepanjang jalan menju stadion.  Calon nomor urut satu tersebut didampingi oleh Sekeje PDIP Hasto Kristiyanto, ketua DPD PDI Wayan Koster, Anggota DPR RI Made Urip dan seluruh fungsionaris DPD Bali dan DPC PDIP Karangasem.

Hasto yang menyapa seluruh massa menyampaikan bahwa sudah saatnya berubah untuk kemajuan Karangasem. Hasto yang mengucapkan salam dari Ketum PDIP Ibu Megawati menyampaikan kalau perubahan karangaem ke arah lebih maju ada di tangan calon PDIP yaitu Paket SMS. Hasto menyampaikan bahwa membawa mandat Ibu Megawati yang menyampaikan bahwa memerintahkan seluruh kader partai untuk bergerak dan mendukung calon dari PDIP di semua daerah pilkada merupakan intruksi yang kuat untuk bisa memangkan pilkada Karangasem.

Pihaknya pun menyebut bahwa program yang dibuat SMS sejalan dengan Pemerintahn Jokowi yang notabena adalah kader PDIP. “Kalau bupatinya SMS tentu akan sejalan dengan program yang ada di pemerintahan, Karangasem akan diperhatikan pusat, saya tadi sudah telpon menteri PU agar masalah di Karangasem yaitu air bisa mengalir sampai ke kecamatan Kubu dan seluruh kecamatan di Kabupaten Karangasem,” ujar Hasto yang disambut riuh ribuan massa.

Hasto pun menambahkan bahwa hanya satu calon yang diusung PDIP di Karangasem. Apapbila ada calon yang mengaku-ngaku didukung PDIP itu tidak benar. “Ingat calon PDIDP itu hanya satu yaitu SMS (Wayan Sudirta dan Made SUmiati), jadi kalau ada calon lain yang ngaku didukung PDIP itu adalah penipu,” tegasnya. Pihaknya pun yakin, dengan dukungan massa yang ada saati ini, dibantu relawan yang ada di setiap desa dan dusun, dan setiap orang mengajak saudara atau temannya untuk memilih SMS, maka 9 Desember 2015 akan menjadi kemenangan bersama PDIP, kemenagan untuk menuju Karangasem lebih maju, lebih bersih, dan lebih sejahtera.

Sementara calon Bupati Wayan Sudirta dalam orasinya menyampaikan bahwa 31 program yang dicanankangaknnya SMS merupakan program pro rakyat yang telah mendapatkan kajian akademisi. Pihaknya mengaku menyusun program berdasarkan data dan fakta sehingga yang yang dibuatnya adalah sebuah solusi atas suatu problem yang ada di Karangasem. Dismpaikan bahwa pendidikan, kesehatan, pariwisata, ekonomi, pertanian, dan tata kelola birokrasi menjadi proritas dalam programnya. “Kita sampaikan bahwa nanti pendidikan wajib belajar 12 tahun SMA/SMK bebas SPP dan gratis semua biaya sekolah, calon lain hanya baru bisa 9 Tahun,” ujarnya. Selain itu, untuk masalah kesehatan pihaknya siap membantu warga miskin yang sakit berobat di RSUD. Begitu juga sektor pariwisata dan pertanian akan digenjot. Sementara untuk tata kelola birokrasi dirinya mengaku akan menyerahkan pada Sekda yang bersih dan jujur sehingga tidak nanti ada mutasi guru karena kepentingan politik, dan tidak ada perekrutan PNS yang dikenakan pungli atau sogok dan suap untuk bisa lulus.

Sementara itu Calon Wakil Bupati Ni Made Sumiati pun mengaku akan mengairkan Air Telaga Waja sampai ke Kecamatan Kubu. Dimana proyek pipanisasi tersebut tarsus tersendat dan terkendala sehingga masa pemeritanhannya akan dibenahi. “Masyarakat Kubu nanti jangan khawatir, setelah 9 desember SMS menang maka Air Telaga Waja akan mengalir segera ke Kubu, itu janji kami paket SMS kepada Masyarakat Kubu,” ujarnya. Pihaknya yakin karena telah mendapat dukungan dari Pusat yang notabene adalah pemerintahan yang dipegang PDIP. Begitu juga dengan Dermaga dan infrastruktur lainykan akan diperbaiki tapi pihaknya bukan untuk mencari proyek karena dirinya bukan kontraktor. “Saya dan Pak Wayan Sudirta ini orang hukum, bukan pengusaha atau kontraktor, jadi kami tidak akan mencari proyek, semua APBD akan kita alokasikan kepada masyarakat” pungkasnya. *

Konser Amal Komunitas Funk Demi Anak Sekolah Kurang Mampu

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Kepedulian sosial yang dilakukan oleh komunitas Funk Karangasem patut ditiru. Mereka menyelenggarakan konser bersama bertajuk “Karangasem Kolektif Berkarya Bersama” dengan tujuan mengumpulkan dana yang akan disumbangkan kepada anak-anak sekolah yang kurang mampu. Dari hasil konser rencananya akan dibelikan buku tulis dan alat sekolah sehinggga bisa merenginakan biaya sekolah seperti yang telah dilakukannya tahun 2014 lalu ketika menyumbang ratusan buku tulis di SD 2 Pidpid, Karangasem.
Panitia Acara, Gusti Bagus Dhyanasika menyampaikan bahwa acara konser amal anak Funk Karangasem sudah digelar dua tahun berturut-turut. Dhyanasika yang juga bassis Band Lintas Hitam itu mengaku mengumpulkan dana dari Band Funk yang tampil. Setidaknya ada 31 Band Funk dari seluruh Bali yang tampil dalam acara yang digelar di Balai Masyarakat Desa Abang, Karangasem, Sabtu (14/11/2015). Personil Band yang tampil dalam acara memberikan donasi berupa uang dan buku yang nantinya akan disumbangkan kepada anak sekolah yang kurang mampu. “Dana yang terkumpul nanti kita sumbangkan ke anak-anak sekolah kurang mampu di desa-desa terpecil di Karangasem, Selain berupa uang, kami juga menerima sumbangan buku dan alat tulis dari anggota komunitas” ungkapnya.
     Dhyanasika yang akrab disapa Gus Jambul itu mengaku dengan menggelar konser amal mencoba untuk menghilangkan stigma negatif yang selama ini dicap kepada anak-anak funk. Pihaknya berkeinginan menepiskan stigma di masyarakat bahwa anak Punk tidaklah hanya bisa mabuk-mabukan, nongkrong di jalan, pecandu narkoba, bertindak anarkis atau membuat kekacauan di masyarakat. Namun punk hanyalah semacam aliran seni yang disalurkan lewat musik yang bernada keras dan bersifat kritik yang kontrukstif. “Kami ini bukan musuh masyarakat, kami ingin diketahui bahwa kami juga sangat peduli dengan sesama terutama masa depan bangsa” pungkasnya. *

Minggu, 08 November 2015

Cegah 3 Ribu Pemilih Pemula Golput, KPU Gencar Sosialisasi Ke Sekolah-Sekolah

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Pemilih pemula yang baru pertama kali menyalurkan hak pilihnya menjadi atensi serius KPUD Karangasem. Dengan harapan agar 3 ribu orang pemilih pemula tidak golput, KPUD kini gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah SMA/SMK di Kabupaten Karangasem. KPU datang jemput bola dengan harapan para pemilih pemula terutama generasi muda datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang menentukan masa depan Karangasem 5 tahun mendatang.
Komisioner KPUD Karangasem divisi sosialisasi I Gede Krisna Adiwidana menyampaikan sosialisasi kepada siswa di SMA/SMK terus dilakukan oleh KPU. Hampir setiap hari KPU menyambangi sekolah-sekolah bersama PPK dan PPS untuk mengajak siswa untuk datang memakai hak pilihnya pada 9 Desember 2015 mendatang. “Kita lalukan sosialisasi agar menekan angka golpot apalagi kepada mereka anak SMA/SMK yang merupakan pemilih pemula,” ujar Krisna saat ditemui di kantor KPUD Karangasem, Jumat (6/11/2015).
      Krisna menyampaikan bahwa mereka yang berhak memilih adalah yang sudah berusia 17 tahun yaitu lahir di bawah 9 Desember 1998. Disampaikan ada sekitar 3 ribu pemilih pemula dari 382.924 DPT di Karangasem. Pihaknya pun berharap para pemilih pemula nanti benar datang ke TPS utuk menyalurkan hak pilih sehingga mengurangi angka golput. *

Panwaslih Atensi Ancaman “Serangan Fajar” Pilkada Karangasem

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Ketua Panwaslih Kabupaten Karangasem, Wayan Eka Swecantara mengintruksikan kepada Panwascam dan Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) untuk mengawasi secara ketat proses pilkada Karangasem. Pihaknya pun menghimbau agar mengawasi setiap gerakan akan adanya kemungkinan ancaman money politik atau yang lebih sering disebut serangan fajar. Pihaknya pun menyampaikan bukan tidak mungkin serangan fajar itu ada di Karangasem mengingat pildaka Karangsem menjadi ajang pertarungan yang sangat ketat antara tiga pasang calon yang sama-sama berpeluang besar untuk memperebutkan kursi Karangasem I.
Eka menyampaikan kendati sulit untuk membuktikan serangan seangan fajar kecuali tertangkap langsung, pihaknya tetap meminta kepada segenap Panwascam dan PPL untuk stanbuy mengawasi, mencatat, dan merekam setiap kemungkinan serangan money politik. Pihaknya menyampaikan bahwa serangan fajar itu biasanya diberikan pada saat masa tenang atau mendekati hari pencoblosan.  “Kita sudah intruksikan PPL dan Panwascam agar mengawasi segala bentuk potensi kecuruangan pilkada termasuk atensi terhadap money politik” Ujar Eka seusai memberikan bimtek kepada PPL dan Panwascam di UMK Center Amlapura, Jumat (6/11/2015). 
    Pihaknya pun menghimbau kepada masyarakat agar menolak tindakan money politik yaitu menolak pemberian uang untuk memilih calon tertentu. Pihaknya mengharapakan masyarkat jadi pemilih cerdas yang memilih pemimpin berdasarkan hati nurani dengan melihat rekam jejak dan visi misi yang ditawarkan para calon. Pihaknya menghimbau memilih calon yang terbaik demi kemajuan pembangunan Karangasem selama 5 tahun mendatang. *


Senin, 02 November 2015

Penertiban AKP, Satpol PP dan Panwaslih Saling Dalih Tak Punya Wewenang

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Masalah Penertiban APK di ranah pribadi yang dinyatakan melanggar oleh Bawaslu menyisakan polemik antara Satpol PP dan Panwaslih Karangasem. Sebab antara kedua lembaga tersebut saling dalih tak punya wewenang dalam melakukan penertiban. Karena keduanya masih tidak sepaham sehingga APK pun masih tetap berdiri bertebaran dimana-mana. Selain itu, kedua lembaga tersebut rupanya takut setelah disomasi oleh salah satu calon akan dipidanakan jika berani menurunkan APK yang di ranah pribadi. Sebab dilihat dari perda dan PKPU yang mengatur masalah APK memang tidak mengaturnya secara jelas di ranah pribadi sehingga rentan gugatan.
Kasatpol PP Karangasem, Iwan Suparta menyampaikan bahwa pihaknya tidak mau menurunkan APK di ranah pribadi sebab tidak ada wewenangnya untuk menurunkan APK di ranah pribadi tersebut. Pihaknya mengaku hanya bisa melakukan penindakan APK berdasarkan perda. “Kami eksekutif dalam pilkada kan harus netral, kami menertibkan (APK) apabila melanggar perda yaitu yang berada di areal umum, kalau menertibkan yang ada di ranah pribadi pakai PKPU itu bukan ranah kami, penertiban itu tentu oleh penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Panwaslih, di situ kami sifatnya hanya ikut mengamankan pelaksanaan ketika penertiban,” ungkapnya saat ditemui Senin (2/11) kemarin.
      Pihaknya pun menyampaikan bahwa dalam PKPU no 7 tahun 2015 pasal 72 disebutkan bahwa panwaslih berkordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkan APK. Menurutnya kata kordinasi itu hanya sebatas permintaan bantuan kepada Satpol PP untuk mengamankan situasi penertiban yang dilakukan oleh panwaslih dan KPU sebagai penyelenggara pemilu. “Nah yang menertibkan kan harus panwaslih dan KPU, satpol PP hanya membantu mengamankan, yang cabut kan memang harus mereka (Panwaslih dan KPU), Setelah dicabut baru kita bantu mengamankan,” ungkapnya. Pihaknya menyampaikan tidak mau mencabut APK di ranah pribadi karena mengacu pada hasil ketika berkonsultasi ke Porvinsi Bali dimana Satpol PP dikatakan tidak punya wewenang ikut dalam penertiban APK yang merupakan tugas KPU dan Panwaslih sebagai penyelenggara pemilu.
     Sementara di sisi lain, ketua Panwaslih Karanagsem Wayan Eka Swecantara menyampaikan bahwa tidak memiliki wewenang dalam menertibkan APK. Menurutnya wewenanganya hanya berkordiansi dengan satpol PP dan satpol pp yang menertibkan. “Tugas panwas sudah selelsai menurut undang-undang yaitu mrncata, mengkaji, dan merekomendasikan pelanggaran APK ke KPU, pada saat penertian panwas hanya memastikan sesuai dengan rekomendasi panwas,” ungkpanya. Atas dasar itulah kemudian pihaknya pun menolak ketika diminta satpol PP untuk menurunkan APK di ranah pribadi yang menurutnya melanggar. Akibatnya rencana awal untuk menertibkan APK (Senin, (2/11) kemarin) batal. Padahal puluhan anggota satpol PP sudah siap dan datang ke Kantor panwaslih untuk ikut mengamankan penertiban. “Rencana penertiban ditunda dulu,” Ujar Eka Swecantara yang mengaku akan menyusun jadwal ulang sambil melakukan kordinasi terkait masalah siapa yang sebenarnya berhak menertibkan APK tersebut. *


Asik Berduaan di Kamar, Dua Pasangan "Mesum" Dijaring Satpol PP

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Sebanyak 2 pasangan mesum terjaring operasi yustisi (sidak) yang dilaksanakan Satpol PP Karangasem, Jumat (30/10). Pasangan yang bukan suami istri itu ditemukan sedang asik berduaaan di dalam kamar. Diduga pasangan itu habis melakukan persetubuhan sebab ditemukan bekas sperma di kasur dan ada bekas obat kuat tisu Magic Power yang sudah habis dipakai. Kedua pasangan itu pun digiring ke Kantor Satpol PP untuk didata dan diberikan pembinaan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Satpol PP melakukan operasi yustisi penertiban penduduk di lingkungan Kota Karangasem yang dimulai sekitar pukul 10:00 Pagi. Tim menyasar sejumlah kos-kosan dan penginapan. Pertama tim meninjau penginapan Kembang Remaja, penginapan Genitri, dan kos-kosan di belakang SMA PGRI Amlapura. Namun operasi di dua tempat itu hasilnya nihil. Baru kemudian tim menuju penginapan Kerta Yasa di Jalan Untung Surapati Amlapura dan menemukan pasangan yang sedang cek in di sebuah kamar penginapan. Setelah dicek ke kamar yang ditunjukkan penjaga penginapan, ternyata di  dalam ada I Kadek DK (22) dan Ni Ketut AP (25). Setelah lama digedor akhirnya mereka berdua mau mebuka pintu. Diperiksa di dalam kamar ternyata ada bekas sperma di kasur dan ada obat kuat tisu Magic Power yang sudah dipakai. Mereka mengaku bukanlah pasangan suami istri. Kadek DK berasal dari Desa Pidpid Kecamatan Abang, dan Ni Ketut AP berasal dari desa Ababi, Kecamatan Abang. Mereka menjalin hubungan perselingkuhan sebab mereka berdua sudah memiliki suami dan istri masing-masing.
Selain itu, tim yang menyasar kos-kosan yang ada di belakang penginapan Kerta Yasa juga menemukan MP (22) dan EH (35) di dalam kamar kos. MP adalah gadis yang berasal dari Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah. Ia mengaku berpacaran dengan EH yang berasal dari Kabupaten Belu, NTT. EH mengaku hanya mengunjungi pacarnya karena ia kerja di Denpasar sementara MP bekerja di Karangasem.
Mereka pun digiring ke kantor Satpol PP untuk mendapatkan pembinaan. Selain itu, mereka juga diberikan surat pernyataan agar tidak melakukan perbuatan itu lagi. Setelah didata, kedua pasangan itu dibiarkan meninggalkan kantor Satpol PP. *

Gubernur Tekankan Jamkrida Harus Dukung Bumdes Gerbangsadu

KARANGASEM, Teropong Amlapura - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menekankan pentingnya peranan Jamkrida untuk membantu keberadaan Bumdes Gerbangsadu. Menurutnya, Program Jamkrida yang dibentuk untuk mengantisipasi realita persoalan di lapangan, yakni banyaknya masyarakat yang memiliki usaha tetapi terkadang dalam perkembangan usahanya mengalami kendala permodalan. Ditambah  semakin sulit meminjam apabila masyarakat tidak memiliki aset sebagai jaminan. Untuk itulah keberadaan Jamkrida yang dapat memberikan pinjaman tanpa jaminan bisa dijadikan solusi. "Saya kira peranan Jamkrida pada kondisi seperti ini  penting dan bisa dimanfaatkan. Dan rumus untuk menekan kemiskinan itu, kurangi pengeluaran dan tingkatkan pendapatan. Sederhana saja rumusnya, tidak usah yang ribet-ribet," ujar Made Mangku Pastika saat mengadakan peninjauan Bumdes Arta Dharma Duta di Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem seusai melaksanakan acara Simakrama, Sabtu (31/10).
Menurut Gubernur dua periode tersebut, kemajuan kinerja yang sudah dicapai Bumdes di desatersebut mendapatkan apresiasi dari Pastika. Ia mengaku bangga dengan capaian dan manajemen Bumdes tersebut, dan berharap terus ada peningkatan. Apabila kinerja itu bisa terus dipertahankan dan pertumbuhannya meningkat sesuai dengan standar pertumbuhan yang ditetapkan oleh Pemprov, Pastika berjanji akan kembali menggelontorkan bantuan dana."Kalau pertumbuhannya terus meningkat sesuai standar, saya akan kembali gelontorkan bantuan dana. Karena saya lihat perkembangannya sangat bagus, manajemen dan pembukuan ya pun sangat bagus. Saya bangga, perkembangan seperti ini yang saya harapkan," ungkapnya.
    Sementara itu, Ketua Bumdes desa Menanga, Wayan Ridana, menyatakan pihaknya mengalami kendala permodalan. Sebagai centra penjualan hasil-hasil pertanian di seputaran kecamatan Rendang, dana hibah program Gerbangsadu sebesar 1 miliar diakuinya masih kurang. Karena menurutnya banyak peminjam berharap mendapatkan bantuan pinjaman lebih banyak dari yang sudah dilaksanakan saat ini. Bumdes yang mengalami pertumbuhan hhingga 15% per-tahun ini, diakui Ridana juga mendapatkan penyertaan modal dari aset desa mencapai Rp.267 juta. Dan dari dana tersebut Bumdes yang sudah dikelolanya sudah berhasil memiliki aset hingga mencapai 2,4 miliar.  
        Lebih jauh Ia menjelaskan dari 317 kk kurang mampu di desa tersebut, sudah 137 kk yang terlayani, sehingga ke depannya Ia berharap semua kk kurang mampu yang tersisa sebanyak 180 kk bisa terlayani. Untuk mencapai hal itu, Ia menyatakan sudah mengadakan kerjasama dengan pihak Jamkrida untuk mendapatkan bantuan modal, yang secara resmi dimulai pada tanggal 28 Oktober 2015. Dengan bantuan pinjaman yang akan didapatkan, Ia berencana akan mengembangkan usaha-usaha lain yakni usaha dagang dan bank sampah. Karena menurutnya Bumdes desa Menanga yang dekat dengan pasar memiliki potensi yang bagus untuk memiliki usaha bank sampah, serta daerahnya yang strategis dengan objek-objek wisata.
       Seusai peninjauan tersebut,  guna menjalin kedekatan dengan masyarakatnya  Gubernur menyempatkan diri   bermalam dirumah salah satu penerima bantuan bedah rumah, Ketut Suba, di Br. Kubakan, Ds. Pempatan. Suba yang hanya sebagai pengayah tukang dan istrinya sebagai buruh suun di pasar, mengakui hanya memiliki penghasilan rata-rata 50 ribu per-hari  untuk menghidupi istri beserta 3 orang anaknya . Bantuan bedah rumah yang diberikan Pemprov dirasakannya sangat membantu, untuk itu ia sangat bertrimakasih atas bantuan tersebut. Ia juga berharap program-program yang sangat membantu masyarakat kecil seperti program bedah rumah, bisa terus dilanjutkan dan dari segi jumlah pun diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun. *