Laman

Laman

Senin, 31 Juli 2017

Ssstttt!!! 933 Mahasiswa Universitas Warmadewa KKN di Karangasem

Foto: Mahasiswa Universitas Warmadewa yang melakukan KKN di Karangasem

Teropong Amlapura – Sebanyak 933 Mahasiswa Universitas Warmadewa Denpasar akan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Karangasem. Mereka diterima Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri melalui Penyerahan secara simbolis oleh Wakil Rektor III Universitas Warmadewa Dr. Ir I Wayan di wantilan Pemkab Karangasem, Senin (31/7). Mahasiswa tersebut akan KKN ke 54 desa yang tersebar di 5 Kecamatan di Kabupaten Karangasem yaitu Kecamatan Kubu, Kecamatan Abang, Kecamatan Karangasem, Kecamatan Manggis, dan Kecamatan Sidemen.

Wakil Rektor III Dr. Ir. I Wayan Parwata mengatakan Program KKN di Universitas Warmadewa kembali dilaksanakan sesuai Permenristek Dikti. Program KKN sebagai salah satu mata kuliah wajib untuk mengingatkan kompetensi sosial mahasiswa dalam berbagai disiplin ilmu yang akan dilaksanakan di masyarakat. Mahasiswa akan melakukan KKN selama 1 bulan yaitu mulai 1-31 Agustus 2017.

Pihaknya menyapaikan nanti mashasiswa akan berbaur dengan masyarakat di desa-desa tempatnya bertugas. "Konsep besar KKN kita adalah bukan bekerja untuk masyarakat (work for community) tetapi bekerja bersama masyarakat (work with community)," ujarnya. Pihaknya berharap setelah mahasiswa menyelesaikan program tersebut agar ada target capaian yang dapat dikembangkan dalam bentuk penelitian dan pengabdian yang nantinya berguna bagi masyarakat.

Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri sangat mengapresiasi program KKN Universitas Warmadewa yang memilih Karangasem menjadi Tujuan KKN mahasiswanya. "Saya sangat mendukung kegiatan Warmadewa yang akan melaksanakan KKN di Karangasem apalagi nanti ada program pengentasan buta aksara, pengentasan kemiskinan yang dilakukan mahasiswa di lapangan,” terangnya.

Merurutnya hal itu sejalan dengan visi Misi Kabupaten Karangasem yaitu ingin mewujudkan Karangasem cerdas, bersih dan bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana. “Semoga melalui program KKN ini masyarakat kami bisa terbantu, untuk itu kami terbuka menerima siapa saja yang mau membantu Karangasem", imbuhnya.

Selain itu, Bupati Mas Sumatri berharap dengan adanya mahasiswa KKN dapat menggali dan memanfaatkan potensi yang ada pada masing-masing desa, sehingga hal tersebut dapat bermanfaat terhadap masyarakat.  "Dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata, saudara-saudara mempunyai kesempatan untuk melakukan pembelajaran dan pemberdayaan kepada masyarakat melalui program yang telah disiapkan sesuai dinamika untuk dapat dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. adm


Senin, 03 Juli 2017

Gara-gara Api Tungku, Rumah dan Dapur Terbakar



Foto: Rumah dan Dapur Wayan Gede Wirnata yang  Terbakar

Teropong Amlapura – Gara-gara hal kecil bisa berdampak besar. Hal itu kiranya cocok menggambarkan nasib yang dialami oleh Wayan Gede Wirnata, seorang petani asal Desa Sebudi, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Gara-gara  meninggalkan rumah dalam keadaan api tungku masih menyala, Wirnata harus kehilangan rumahnya. Warga  Banjar Dinas Yeha, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem tersebut kehilangan tempat tinggal karena rumah yang menyatu dengan dapur miliknya itu ludes terbakar, Senin (3/7).

Kebakaran terjadi sekitar pukul 06;45 wita. Saat kejadian korban keluar rumah untuk mengurus surat keterangan miskin ke rumah kepala Dusunnya. Korban meninggalkan rumah dalam keadaan api tungku masih menyala bekas memasak.

Kebakaran pertama kali diketahui adik Korban Wayan Dite Adnyana (51) yang curiga mencium bau terbakar. Ketika keluar kamar, dirinya terkejut melihat rumah kakaknya yang jaraknya hanya 5 meter dari rumahnya itu sudah dalam keadaan terbakar. "Saat itu saya sedang nonton TV, baru keluar saya lihat asap dan api besar dari rumah kakak saya," terangnya. Adnyana mengaku langsung berteriak minta tolong sehingga membuat warga sekitar berdatangan membantu mematikan api.

Kendati api bisa dipadamkan dengan cara manual sejam kemudian, namun barang-barang korban tidak bisa diselamatkan. Seisi rumah ukuran 5x6 yang menyatu dengan dapur tersebut hangus jadi abu. Adapun barang-barang yang terbakar antara lain 1 buah SPPT tanah atas nama Alm. I Wayan Raba yang merupakan ayah kandung korban, Kartu Keluarga, uang tunai Rp. 1.500.000, 1 unit TV, Alat-alat dapur, 1 unit magic jar, 1 buah spring bed, dan 1 buah almari. Belum bisa dipastikan berapa total kerugian namun ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Adm


Minggu, 02 Juli 2017

Cetzz cetzz!!! Orgil Gantung Diri

foto : ilustrasi

KARANGASEM, TEROPONG AMLAPURA - I Made Purwata alias Cipung (34) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Gang Dahlia Banjar Dinas Tegal Linggah, Desa Tegal Linggah, Kecamatan Karangasem, Sabtu (1/7). Pria yang dikenal warga memiliki gangguan jiwa (orgil) tersebut diduga nekat mengakhiri hidupnya karena penyakit gilanya kumat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan gantung diri oleh kakanya I Wayan Supradnya (37) sekitar pukul 18;00 wita. Saat itu, Supradnya bersama ibunya Ni Nengah Sukarni (62) baru pulang kerja. Dirinya memanggil-manggil adiknya namun tidak nyahut. Ia pun memeriksa dari ventilasi rumah yang ditempati adiknya. Dari situ terlihat sesosok tergantung di ruang tamu. Kemudian Supradnya mendobrak pintu untuk masuk ke dalam rumah. Ternyata Ia menemukan adiknya I Made Purwata dalam keadaan tergantung  di  atap rumah dengan menggunakan selendang warna kuning. Ia mencoba menurunkan namun ketika diperiksa korban sudah tidak bernapas. Atas kejadian itu pihaknya melapor kepada Kadus Tegal Linggah yang kemudian melaporkannya ke Mapolsek Kota Amlapura.

Kapolsek Kota Kompol Gede Wali saat dikonfirmasi membenarkan kasus gantung diri tersebut. Disampaikan setelah menerima laporan Kapolsek  langsung menerjunkan anggotanya ke TKP. Pihaknya bersama dengan tim Puskesmas Abang II melakukan pemeriksaan dan olah TKP. “Dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban,” ujarnya seraya menyampaikan bahwa korban murni meninggal karena gantung diri. Dari keterangan beberapa saksi bahwa korban yang selama ini mengalami gangguan jiwan diduga menjadi penyebab korban nekat melakukan aksi bunuh diri tersebut. adm

Sabtu, 01 Juli 2017

Rumah Tangga Tak Harmonis, IRT Gantung Diri


Foto; Proses evakuasi Mayat Korban Gantung Diri

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Permasalahan rumah tangga yang tak kunjung  diselesaikan bisa berujung petaka. Seperti halnya bahtera rumah tangga Ni Ketut Evayuni (42). Setelah sempat pisah ranjang dengan suaminya, Evayuni nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban ditemukan tergantung di dahan pohon melinjo tak jauh dari rumahnya di Banjar Dinas Bias, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (30/6). Kuat dugaan Ibu paru baya tersebut nekat mengakhiri hidupnya karena rumah tangganya sudah tidak harmonis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya Ni Made Repen (58) sekitar pukul 07;00 Wita. Repen yang hendak bersembahyang di Pura dekat dengan TKP terkejut melihat korban tergantung di pohon melijo dengan sebuah tali plastik. Dirinya kemudian melaporkan temuannya tersebut kepada suami korban I Ketut Suardika (45). Bersama warga Suardika kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.
Kapolsek Abang, AKP Nyoman Sugitayasa menyampaikan sesaat setelah menerima laporan pihaknya langsung menuju TKP bersama tim Puskesmas Abang I. Polisi bersama warga melakukan evakuasi karena mayat korban masih tergantung. 
Setelah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan oleh tim dokter puskesmas tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. “Korban murni gantung diri diduga penyebabnya karena masalah keluarga,” ujar Kapolsek.
Pihaknya menyampaikan bahwa korban sebelumnya selama 3 bulan pernah meninggalakan rumah pisah ranjang dengan suaminya. Korban kembali ke rumah orang tuanya karena merasa tidak cocok dengan suaminya itu. Namun sekitar dua bulan lalu bisa dimediasi oleh pihak desa Ababi dengan cara mediasi sehingga kembali rujuk. Namun diduga korban kembali terbebani sehingga tidak tahan lalu nekat gantung diri. Adm