Laman

Laman

Rabu, 15 Oktober 2014

Kisah Seorang Pemuda yang Rela Mati Karena Cinta Nekat Berkelahi dan Sayat Urat Nadi Sendri demi Sang Pujaan Hati

AMLAPURA – Cinta memang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Benar kiranya ungkapan yang menyatakan kalau cinta sudah melekat tai kucing terasa coklat. Sebab saat jatuh cinta segala hal untuk menarik perhatian pasangan pun dilakukan walaupun hal itu dapat dibilang konyol atau tidak masuk akal. Seperti ungkapan cinta yang dilakukan oleh I Wayan Puniangga, seorang pemuda asal Dusun Kalanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem yang tega berkelahi dan menyayat urat nadinya sendiri untuk gadis pujaannya. Kejadian nekat yang menggelikan tersebut terjadi di lokasi tempat belajar mengajar Kejar Paket C Ganesa tepatnya di Gedung SDN 1 Bebandem, Selasa (14/10) kemarin sekitar pukul 13:30 Wita. Pemuda yang baru berumur 23 tahun tersebut rupanya rela mati karena tersulut emosi ketika melihat gadis pujaannya, Kadek Danti (17) sedang duduk dengan pria lain sesaat sebelum proses belajar mengajar di sekolah Kejar Paket C Ganesha tempat gadis pujaanya itu bersekolah. Puniangga yang telah dalam keadaan kalap kemudian secara membabi buta menyerang teman pria gadis pujaannya, I Kadek Sudiantara (19).
Pemuda bertubuh kurus tersebut sempat melayangkan bebrapa kali bogem kepada Sudiantara yang diketahui berasal dari Dusun Gumung, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis tersebut. Beruntung tindakan Puniangga diketahui oleh guru kejar paket C di sana, I Wayan Supardi dan I Nyoaman Sepel sehingga perkelahian dapat dilerai. Puniangga pun kemudian melampyaskan kekeselannya pada  kaca, pot, dan tong sampah di SDN 1 Bebabandem yaitu gedung yang dipinjam pihak pengurus Kejar Paket C Ganesha untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Belum lengkap atas tindakan merusak proferti sekolah tersebut, Puniangga pun menyayat dan melukuai dirinya sendiri dengan pisau yang dibawanya hingga urat nadi lengan kananya hampir putus. Darahnya pun berceceran di lokasi. Selain itu darahnya juga megotori kaki, celana, baju, dan juga wajahnya sehingga terlihat kumel. Puniangga rupanya ingin mati karena cintanya tak berbalas oleh gadis pujaannya.
       Selain itu, dengan tindakan di luar akal sehat kemudian Puniangga pun menangkap sang gadis, menjambaknya dan mengoleskan darah yang keluar dari tangannya itu ke dahi si Gadis Pujaanya. Sang gadis pun teriak dan berontak sehingga membuat pihak sekolah memanggil polisi. Polisi dari Mapolsek Bebandem yang datang ke TKP kemudian mengamankan Puniangga lengkap dengan barang bukti pisau yang dibawanya.
    Ditemui di mapolsek Bebandem, Puniangga menyampaikan bahwa dirinya telah lama memandam cinta kepada Kadek Danti. Berawal sejak tiga tahun lalu ketika bekenalan di Kejar Paket C Ganesha. Dulu Puniangga juga sempat selama sabulan ikut bersekolah di kejar paket C sebelum akhirnya berhenti karena ingin bekerja dan punya banyak uang. Pemuda yang bekerja di tempat cuci mobil di wilayah Bebandem tersebut mengaku uang hasilnya bekerja sengaja dikumpulkan untuk masa depannya dengan Danti. “Saya ingin menikah dengan dia (Danti)” ujarnya. Puniangga mengaku Danti adalah gadis yang memberinya inspirasi dan motivasi untuk bertahan hidup. “Dia (Kadek Danti) memberi saya semangat untuk hidup dan bekerja” tuturnya. Puniangga mengaku dalam hatinya ada perasaaan untuk ingin hidup bersama dengan Kadek Danti. “Dalam hati ada getaran rasa sama dia (Danti)” akunya. Dirinya pun tidak ingin jika gadis yang pernah dipacarinya lewat telpon dan SMS tersebut menjadi milik orang lain. Belakangan Puniangga mengaku hubungannya tidak harmonis karena orang ketiga sehingga diputusi oleh Danti. Namun dirinya meloka putus sebab dirnya mengaku sangat cinta pada Danti. “Saya tidak mau kehilangan dia karena saya sangat mencintainya” ungkapnya.
    Puniangga pun menuturkan bahwa tindakan untuk megoleskan darah ke dahi pujaannya adalah untuk membuat gadis yang dicintainya itu punya anak. “Dioles di jidat (dahi) agar nanti dia (Danti) punya anak 4” akunya. Puniangga mengaku tindakan itu atas bisikan dan dorongan di dalam hatinya sendiri.
     Namun di sisi lain, Kadek Danti saat ditemui di Mapolsek Bebandem mengaku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Puniangga. Dirinya memang kenal dengan pria itu namun Cuma teman biasa karena sama-sama masuk paket C. Danti yagn ditemani oleh Ayahnya menyaku dirinya tidak bernah pacaran dengan Puniangga. “Saya tidak punya hubungan apa-apa dengan dia (Puniangga) tuturnya. Bahkan dirinya pun mengaku tidak tahu kalau Puniangga memendam cinta kepadanya. Sementara Danti juga mengaku tidak memiliki hubungan khusus dengan Kadek Sudiantara yang diakuinya hanya sebagai teman saja.
   Sementar itu, Mangku Pasek Sutri yang merupakan paman dari Puniangga menuturkan bahwa ponaknnya itu mengidap gangguan mental. Sebab sejak puniangga berumur 1 tahun sudah ditinggal oleh ayahnya karena sakit. “Ponakan saya memiliki kelainan mental karena dari kecil sudah ditinggal bapaknya” Tutur Pasek Sutri yang mengaku telah mengajak Puniangga dari kecil. Kelainan mental itu menjadi-jadi sejak lima tahun lalu ditinggal Ibu kandungnya menikah lagi dengan orang lain. “Ibunya menikah lagi dia (Puniangga) mulai stress” ujarnya. Diketahui bahwa Puniangga sangat dekat dengan Ibunya. Kemungkinan karena kedekatan dengan Ibunya membuat perasaannya dengan wanita sangat tinggi sehingga sangat sayang dengan wanita yang ditaksirnya. Mangku Pasek pun berharap permasalahan yang dialaminya dapat diselesaiakan dengan cara keluargaan dengan pihak keluarga dari Kadek Danti dan Kadek Sudiantara mengingat kondisi kejiwaan korban yang tidak waras. “Karena ponakan saya (Puniangga) tidak waras mohon kiranya bisa diamafkan” pintanya.
    Sementara itu, Kapolsek Bebandem AKP Gede Juli menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengetahui duduk persoalan dari masalah bermotif cinta tersebut. Kendati termasuk kejadian tipiring namun pihaknya mengaku juga telah mendatangkan pihak keluarga dari pelaku dan korban untuk dimintai keterangan. Pihaknya juga mengaku masih perlu mengecek tentang kondisi kejiwaan dari pelaku yang dibilang kurang waras. “Kita masih lakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sejumlah saksi-saksi” pungkasnya.


2 komentar: