Laman

Laman

Rabu, 26 April 2017

Satgas TMMD Kubu Bantu Warga Tanam Jambu Mente



Foto: Anggota TNI membantu warga membuat lubang untuk menanam jambu ment

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Satgas TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Kubu sudah hampir merampungkan pembangunan jalan sejauh 1,3 Km yang menghubungkan Dusun Panek, Desa Ban, Kecamatan Kubu dengan Dusun Paleg, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu. Di sela-sela kesibukan melakukan rabat beton, Anggota Satgas TMMD yang kesehariaanya menginap di rumah masyarakat menyampatkan diri untuk membantu warga dalam melakukan penanaman jambu mente. Hal itu dilakukan sebagai upaya TNI untuk membantu kesejahteraan petani sehingga nantinya bisa menambah perekonomian warga.

Salah satu warga yang dibantu untuk menanam mente adalah I Wayan Ririk (57). Warga yang tinggal di Dusun Panek, Desa Ban,  Kecamatan Kubu tersebut dibantu anggota untuk membuat sekitar 50 lubang yang siap ditanami Mente. Selain itu, Anggota juga membantu untuk melakukan penggemburan tanah untuk jambu mente yang sudah tumbuh agar semakin subur.

Dandim 1623/Karangasem, Letkol Inf Fierman Sjahfirial Agustus selaku penanggung jawab program TMMD Kubu, Senin (24/4) kemarin menyampaikan anggotanya sengaja mengajak warga menanam jambu mente karena prihatin melihat lahan kosong yang tidak ditanami. Pihaknya yakin bisa berhasil ketika menanam mente karena pohon mente mudah hidup di daerah tropis. Selain itu, hasil komoditi mente juga sangat laku di pasaran sehingga tidak perlu pusing untuk memikirkan penjualan. Apalagi di Desa Ban sudah ada pabrik mente yaitu CV. Mente Bali Sejahteta (MBS) yang siap menampung berapapun mente yang dihasilkan petani karena MBS sudah biasa melakukan ekspor ke luar negeri. adm

Senin, 17 April 2017

ABG 14 Tahun Asal Karangasem Disekap dan Dijual Kepada 7 Pria

  Foto: Ilustrasi

KARANGASEM, Teropong Amlapura – YN, seorang ABG (Anak Baru Gede) berusia 14 tahun mengaku disekap dan dijual oleh pacarnya. Gadis putus sekolah yang tinggal di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Karangasem tersebut “dijos” bergantian oleh 7 orang pria hidung belang di dua kamar kos berbeda.

Kasus pencabulan anak di bawah umur itu terkuak setelah orang tua korban melapor ke Mapolres Karangasem, Sabtu (15/4) lalu.

Kapolres Karangasem, AKBP Sugeng Sudarso saat dikonfirmasi Senin (17/4) kemarin membenarkan peristiwa pencabulan tersebut. Menurutnya, korban YN mengaku sempat disetubuhi oleh 7 orang pria yang 6 diantaranya orang yang tidak dikenalnya. Korban mengaku dijual oleh pacarnya agar mau meladeni teman-temannya beradegan ranjang. “Korban mengaku diancam dan dipaksa,” terangnya.

Kapolres menyampaikan bahwa korban sampai bisa dicabuli berawal saat Korban kabur dari rumahnya pada Kamis (6/4) lalu. Kepergian korban yang tanpa pamit tersebut kemudian dicari kakanya LH (18) namun tak kunjung ketemu. Korban baru ditemukan oleh kerabatnya di  kamar kos-kosan di jalan Ahmad Yani, Kelurahan Subagan, Karangasem, Kamis (13/4). Temuan itu pun ditindaklanjuti oleh LH dengan menjemput korban untuk pulang.

Sejak menghilang selama 7 hari itulah korban mengaku kepada kakanya kalau dirinya disetubuhi oleh 7 orang pria secara bergantian. Pencabulan itu dilakukan di dua tempat berbeda yakni disebuah kos-kosan di daerah Galiran dan kosan di jalan Ahmad Yani, Kelurahan Subagan, Karangasem. Korban pun menceritakan pula yang dialaminya kepada ayahnya yaitu HB (60). Lantaran tidak terima, HB kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Karangasem.

Polisi yang melakukan pengembangan pun akhirnya berhasil mengamanakan para pelaku. Pelaku yang diamankan diantaranya GS (21) asal Bebandem, AP (23) asal Abang, PB (17) asal Bug-Bug, KA (20) asal Bug-Bug, DR (19) tahun asal Kecicang, JK (20) tahun asal Kecicang, dan AI (17) asal Bebandem.  

Kendati saat ini sudah ada 7 pelaku yang diamankan. Namun Diduga ada kemungkinan pelaku baru akan muncul dari hasil pengembangan. “Kasus ini masih dalam pengembangan kemungkinan akan ada tersangka-tersangka baru,” pungkasnya. adm


Selamat!!! Kontingen Pekan Nasional Petani Nelayan Karangasem Dikirim ke Banda Aceh

Foto: Bupati Mas Sumatri saat melepas kontingen Pekan Nasional petani Nelayan Kabupaten Karangasem

Teropong Amlapura - Sebanyak 40 orang Kontingen Pekan Nasional (PENAS) XV Petani-Nelayan Kabupaten Karangasem dikirim untuk berlaga di Kota Banda Aceh.  Kontingen Karangasem yang terdiri dari 30 orang dari Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan 10 orang pendamping dari Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Karangasem tersebut telah menunjukkan dedikasinya dalam memajukan pertanian dan nelayan di Kabupaten Karangasem. Rencananya kontingen dari Karangasem akan berlomba pada tanggal 6 s/d 11 Mei 2017 mendatang.

Bupati Karangasem, Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan dalam era perdagangan bebas, para Petani Nelayan harus mampu bersaing di pasaran global dengan terus berupaya meningkatkan kwalitas produk dan melakukan efisiensi dalam mengelola usaha tani nelayan-Hutan. Menurutnya kelembagaan tani nelayan dan petani hutan dapat dijadikan sebagai mitra kerja pemerintah dalam rangka kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan menuju kesejahteraan nelayan dan petani.

Selain itu, Mas Sumatri berharap kepada peserta dan pendamping, agar seluruh berpartisipasi dan berperan aktif untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PENAS sehingga tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. "Saya minta kepada para peserta dan pendamping Kelompok Tani Nelayan Andalan dari Kabupaten Karangasem, dapat mempromosikan dan melakukan kerjasama kemitraan dalam pemasaran hasil-hasil pertanian dan perikanan dengan para stake holder yang hadir saat pelaksaan PENAS tersebut," ujar Mas Sumatri saat melepas Kontingen Karangasem di Wantilan Pemkab Karangasem, Senin (17/4).

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, I Wayan Supandhi mengungkapkan tujuan pelaksanaan PENAS Ke VX Tahun 2017 adalah meningkatkan motivasi dan kegairahan petani nelayan dan masyarakat pelaku agrobisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agrobisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan. "Kegiatan ini juga dalam rangka meningkatkan kepemimpinan dan kemandirian kelompok tani nelayan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang teknologi dan informasi serta meningkatkan jiwa kewirausahaan dan kesadaran terhadap lingkungan," pungkasnya. rls

Kasat Intel dan Kapolsek Kubu Dimutasi

  Foto: Acara serah terima jabatan Kasat Intel dan Kapolsek Kubu di Mapolres Karangasem

KARANGASEM, Teropong Amlapura – Dua Perwira di jajajaran kepolisian Polres Karangasem dimutasi, Senin (17/4). Mereka adalah Kasat Intel AKP Agung Arya dan Kapolsek Kubu AKP Gede Sukadana. AKP Agung Arya dimutasi menduduki jabatan yang sama di Mapolres Gianyar. Sedangkan AKP Gede Sukadana dimutasi ke Polda menduduki jabatan di Dit Reskrim Polda Bali. Kok Bisa??

Kapolres Karangasem, AKBP Sugeng Sudarso menyampaikan mutasi di institusi Kepolsian merupakan suatu yang biasa sebagai promosi jabatan sebagai wujud pengembangan organisasi.  “Mutasi itu hal yang biasa, kalau promosi kan bagus,” ujar Kapolres saat bertindak sebagai Irup dalam upacara serah terima jabatan di Aula Mapolres Karangasem tersebut.

Kapolres mengucapkan terima kasih Kepada AKP Agung Arya dan AKP I Gede Sukadana atas dedikasi dan prestasinya selama bertugas di polres Karangasem. Ia juga mengucapkan selamat bertugas di tempat yang baru.

Posisi Kasat Intel Karangasem kini dipegang oleh AKP Fachmi Hamdani yang sebelumnya menjabat sebagai Waka Polsek Kawasan Udara Ngurah Rai Polresta Denpasar. Sementara Posisi Kapolsek Kubu sekarang dijabat oleh AKP I Made Suadnyana yang sebelumnya bertugas di Direktorat Lalu Lintas Polda Bali. “Kepada AKP Fachmi dan AKP Suadnyana agar segera menyesuaikan diri mengingat tugas dan ancaman tugas kedepan semakin berat dan komplek,” pungkasnya. adm

Kamis, 13 April 2017

Karangasem Kekurangan 37.187 Blangko E-KTP

   foto: Ilustrasi

Teropong Amlapura – Mega korupsi E-KTP di Pusat rupanya sangat berpengaruh terhadap keadaan di Daerah. Seperti halnya di Kabupaten Karangasem, Warga yang ingin mendapatkan E-KTP harus bersabar. Sebab kiriman blangko E-KTP dari pusat ngadat. Padahal antrean warga yang sudah melakukan perekaman namun belum mendapatkan E-KTP di Karangasem sebanyak 37.187.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karangasem, Wayan Sumidia menyampaikan bahwa kekurangan blangko E-KTP di Karangasem terjadi sejak tahun 2015 silam. Disampaikan bahwa warga hanya didata dan direkam terlebih dahulu sambil menunggu blangkonya datang. “Kita butuh 37.187 Blangko, namun tahun 2017 ini dari pusat hanya dapat jatah 10 ribu saja,” Ujar Sumidia yang mengaku berada di Jakarta untuk menjemput blangko KTP tersebut, Rabu (12/4) kemarin. Pihaknya mengaku bisa evektif melakukan pencetakan E-KTP mulai Senin, 17 April 2017 mendatang. “Yang dicetak data yang sudah lebih dulu melakukan perekaman,” terangnya.

Sumidia menyampaikan bahwa kekurangan blangko terjadi tiap tahun karena ternyata banyak warga yang belum terekam di periode yang lama. Disampaikan dari 571.437 warga Karangasem, ada 423.231 yang wajib terekam E-KTP. Namun sampai Bulan Maret 2017 baru 353.003 yang melakukan perekaman. “Masih ada 70.228 yang belum merekam, kita lakukan perekaman secara bertahap,” pungkasnya. adm



Selasa, 11 April 2017

Ini 300 Orang Yang Lulus Seleksi Guru Kontrak di Karangasem

Akhirnya, pengumuman pelulusan testing guru kontrak dilakukan pada Senin, 10 April 2017. Pengumumannya hanya dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, ditempel secara manual di papan pengumuman depan kantor Disdikpora. Peserta yang dinyatakan lulus yaitu 215 untuk guru kelas dan 85 guru penjas (olah raga). Berikut nama-nama yang lulus tersebut. 








Minggu, 09 April 2017

Gambar Lucu Bikin Senyum Sendiri Ampuh Hilangkan Stres (bagian 1)

Kesuntukan atas rutinitas pekerjaan terkadang membuat kita steres. Apalagi ditambah dengan beban keluarga dan rumah tangga yang membuat otak seakan meledak. Rumah yang menjadi tempat istirahat dan pelabuhan ketenangan terkadang justru membuat tambah lempuyengan. 
Untuk sedikit menghilangakan kepenatan hidup, menghilangkan sters yang menyesakkan dada, berikut beberapa gambar yang admin Teropong Amlapura kumpulin dari berbagai situs online. cekidot...

1. Lowongan Pekerjaan Memelihara Buaya. Mauu????













2. Leak kehilangan lapangan kerja. Kasian Alih Profesi jadi Tukang Jahit. 
3. Pernahkah minta uang sama Kapal Terbang?? jangan lagi ya biar ga malu,,

4. Ayo siapa kerjaannya ngabisin perawan? hayooo
5. Pekerjaan yang biasanya enak jadi berat nichh,,,

Ribuan Umat Ikuti Upacara Melasti di Besakih Serangkaian Karya Tawur Tabuh Gentuh lan Ida Bhatara Turun Kabeh


    Foto; upacara melasti di Pura Besakih

Teropong Amlapura - Menjelang Tawur Tabuh Gentuh lan Karya Ida Betare Turun Kabeh di Pura Besakih yang puncaknya jatuh pada 11 April 2017 mendatang, Krama Hindu di Bali melakukan prosesi melasti ke Toya Sah, Minggu kemarin (9/4) kemarin. Upacara melasti itu dilakukan untuk menyucikan seluruh pelingga dan uparangga yang akan diupacarai di Pura Penataran Agung Besakih.

Upacara melasti sendiri diikuti ribuan umat yang berasal dari seluruh penjuru Bali. Umat yang telah memadati areal Pura Besakih sejak pukul 08:00 Wita tersebut melakukan upacara melasti ke Toya Sah yang terletak di Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem.

Jarak dari Pura Besakih ke Toya Sah kurang lebih 3 Km yang ditempuh para pemedek dengan berjalan kaki. Ribuan Iring-iringan pemedek laki perempuan memberntuk barisan pemundut uparenga seperti pembawa tambur, umbul-umbul, piasan, kober, pajeng, tumbak, dan beragam pratima Ida Betara. Disusul kemudian iringan Jempana pengabih Pura Besakih yang jumlahnya 21 jempana. Baru kemudian disusul jempana dari masing-masing pedarman yang jumlahnya 12.

Iring-iringan melasti diikuti tidak kurang dari 1.000 orang. Banyaknya pemedek yang berasal dari seluruh Bali membuat barisan melasti mencapai sepanjang 1 Km. Kendati demikian demikian arus kendaraan dapat dikendalikan karena diatur oleh pecalang dan pihak kepolisian. adm

Jumat, 07 April 2017

Bangkitkan Jiwa Seni Kaula Muda, DPD KNPI Karangasem Gelar PURWA’S

foto: Persiapan di lokasi Lapangan Tanah Aron yang menjadi tempat dilaksanakannya PURWA’S 

Teropong Amlapura – Langkah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Karangasem memang tidak ada matinya dalam menggelar acara kepemudaan. Bukitnya, untuk membangkitkan jiwa seni para kaula muda di Bumi Lahar, DPD KNPI Karangasem membuat acara seni bertajuk PURWA’S yaitu Pergelaran Unjuk Ruang Wawasan Aktivitas Seniman. Dalam acara tersebut akan ditampilkan kesenian-kesenian kontenporer dan modern garapan anak-anak KNPI dan para pelajar di beberapa sekolah di Karangasem. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan seni dari Sekolah Menengah Kerawaitan Indonesia (SMKI) Kota Solo serta beberapa komunitas seni dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Ketua Panitia Acara yang juga sekretaris DPD KNPI Karangasem, I Gusti Ngurah Setiawan menyampaikan bahwa PURWA’S sendiri dilaksanakan atas dorongan anggota KNPI untuk memberikan wadah bagi para seniman, khusunya seniman muda untuk memiliki panggung berkreasi. Menurutnya, banyak seniman di Karangasem namun karena terbatasnya media atau panggung untuk pentas maka menjadi vakum. “Kita coba bangkitkan kembali jiwa-jiwa seni anak muda di Karangasem lewat acara PURWA’S, ini untuk mencegah anak muda melakukan pergaulan bebas atau hal-hal yang negatif,” ujar Gusti Ngurah Setiawan di sela-sela acara gladi bersih di Lapangan Tanah Aron Amlapura, Sabtu (8/4) siang. Pihaknya menyampaikan bahwa pergelaran PURWA’S akan dimulai pukul 18:00 Wita di panggung terbuka lapangan Tanah Aron. “Sebelum acara dimulai, kami juga sediakan pameran lukisan untuk para penonton yang datang,” terangnya.
Gusti Ngurah Setiawan yang biasa dipanggil Gus Sombi tersebut mengungkapkan bahwa setidaknya ada 10 penampilan seni yang akan dipertontonka para peserta PURWA’S. Dalam acara pembukaan, pihaknya akan menampilkan tari kreasi dari Kerawang yang merupakan komunitas seni binaan DPD KNPI Karangasem. Selanjutnya penonton akan dihibur oleh Fire Dance “Sekar” yang menandai pembukaan acara yang sebelumnya diisi ceremoni penyalaan obor.
Penampilan seni selanjutnya akan dimeriahkan oleh penampilan anak-anak pelajar SMPN 2 Amlapura, disusul penampilan anak-anak SMPN 1 Amlapura, lalu anak-anak SMPN 5 Amlapura. Kemudian pementasan perawakilan pelajar dari SMA 1 Amlapura. Bahkan Purwas juga dimeriahkan oleh sanggar Sandya Buntara Taya dari SMKI Kota Solo. Selain itu komunitas seni yang berasal dari ISI Denpasar juga akan tampil yaitu Komunitas Seni “Ginem”, Komunitas Seni Korawa, dan Komunitas Seni Buuk Lusuh. adm


Pedagang Bakso Babi Musuh Besar Virus Miningitis

Foto: Gede Abang pedagang bakso babi di depan SMP 1 Amlapura

Teropong Amlapura – Kabar virus Miningitis Streptococcus Suis (MSS) yang menyerang ternak babi rupanya berdampak buruk kepada pedangan bakso babi. Pedagang mengeluh omset mereka menurun sejak muncul berita adanya dugaan korban meningitis yang masuk rumah sakit. “Ketika muncul berita-berita virus miningitis menyerang babi, bakso saya tidak laku, omset menurun drastis,” Ujar Gede Abang, seorang pedagang bakso Babi asal Lingkungan Batan Nyuh Kelod, Kelurahan Karangasem, saat ditemui Jumat (7/4) kemarin. 

Sejak itu, Abang dan teman-temannya sesama penjual olahan Babi pun menjadi musuh besar Virus Miningitis. Pasalnya Abang yang biasa berjualan di depan SMP 1 Amlapura tersebut mengaku bahwa siswa-siswa yang menjadi langgannya semua kabur. Sebab guru di sekolah juga mensosialisasikan agar siswa berhati-hati memakan daging babi agar tidak terkena virus miningitis. Padahal Abang mengaku bahwa tidak sedikitpun dirinya memakai darah babi dalam membuat bakso babi. Selain itu, bakso yang dibutanya pun dimasak dengan suhu panas tinggi yang apabila ada virus membuat virus akan mati. “Bakso saya tidak memakai darah, daging babi yang saya pakai juga dimasak dengan baik,” terang Pedagang bakso keliling dengan sepeda motor tersebut.

Abang kini bisa bernafas lega, Bakso dagangannya kembali diserbu pembeli karena pemerintah telah menyampaikan bahwa Virus Miningitis akan mati setelah dimasak dengan benar. Apalagi dimasak dengan suhu tinggi seperti dibuat Bakso maka virus dipastikan mati.

Selain itu, cita rasa bakso buatan Pak Abang memang sudah terkenal di seputaran Amlapura. Karena rasa baksonya yang enak tenan, isi potongan daging cincang dan cabe pedas di dalamnya. Para pelanggannya juga tidak akan rela lama-lama digoyang isu Virus Miningitis untuk bisa menikmati Bakso buatan Pak Abang. adm


Kabar Gembira, Kelulusan Testing Guru Kontrak Akan Diumukan Senin Depan

         Foto: ilustrasi
Teropong Amlapura – Kabar gembir untuk para peserta testing guru kontrak di Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem. Lama digantung tanpa kepastian, pengumuman kelulusan guru kontrak akhirnya akan dilakukan Senin (10/4/2017) mendatang. “Kami akan umumkan senin depan (10 April 2017 red),” Ujar Sekretaris Disdikpora Karangasem, Wayan Sutrisna saat dihubungi, Jumat (7/4) kemarin.

Sutrisna menyampaikan peserta yang diumumkan lulus berjumlah 300 orang. Mereka terdiri dari 215 guru kelas dan 85 guru penjaskes (olah raga). Sementara pelamar sebelumnya yang mengikuti testing sebanyak 1.092 peserta yaitu 879 orang pelamar guru kelas dan 213 orang untuk guru Penjaskes.

Disampaikan para pelamar nanti bisa melihat pengumuman langsung di Kantor Disdikpora di Jalur 11 atau bisa melihat pengumuman online di Website Disdikpora Karangasem. Adm

Kamis, 06 April 2017

TMMD Buka Isolir Dua Desa di Kubu

    Foto: anggota TNI saat mengerjakan TMMD di Kubu

Teropong Amlapura – Sejumlah wilayah di Karangasem masih banyak yang terisolir. Seperti halnya beberapa wilayah di Kecamatan Kubu masih ada warganya yang tinggal di pedalaman tanpa adanya akses jalan. Oleh karena itu, TNI melalui program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) membuka isolasi antara dua desa di Kecamatan Kubu yaitu antara Dusun Panek, Desa Ban dengan Dusun Paleg, Desa Tianyar Timur.  
 Dandim 1623/Karangasem, Letkol Inf Fierman Sjafirial Agustus menyampaikan Program TMMD di Kubu akan membuka akses jalan sepanjang 1,37 Km yang menghubungkan Desa Ban dengan Desa Tianyar Timur. Pihaknya berkeyakinan dengan dibukanya isolasi tersebut perekonomian masyarakat akan bangkit dan masyarakat setempat bisa hidup lebih sejahtera.
  Dandim menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya di lapangan, Program TMMD bersipat swadaya. Artinya TNI bersama masyarakat bekerjasama untuk mengerjakan program TMMD tersebut. "Lama pengerjaannya selama 1 bulan yang berakhir pada 30 April 2017 mendatang," ujar Dandim saat memantau pengerjaan TMMD hari pertama, Rabu (5/4/2017).
   Pihaknya menyampaikan selain kegiatan fisik berupa pembangunan infrastruktur, TMMD ke-98 Kodim 1623/Karangasem tersebut juga akan menggelar puluhan kegiatan non fisik seperti mengelar pasar murah, penyuluhan KB, penyuluhan tentang bahaya narkoba, wawasan kebangsaan, dan berbagai macam kegiatan lomba untuk anak-anak pelajar di Desa setempat. adm

Umanis Galungan, Pemedek ke Pura Lempuyang Membludak

foto: Pemdek bersembahyang di Pura Lempuyang Luhur

Teropong Amlapura - Hari Raya Manis Galungan merupakan hari piodalan di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. Ribuan umat hindu seluruh Bali biasanya akan menyempatkan diri untuk pedek sembahyang ke pura yang terletak di puncak bukit Bisbis di Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem tersebut. Seperti halnya pada Manis Galungan, Kamis (6/4/) kemarin, ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Bali sembahyang ke Lempuyang.
    Pura Lempuyang merupakan Pura Sad Kahyangan tempat berstananya Hyng Geni Jaya atau Dewa Iswara. Pura ini terkenal dengan tirta pingit yang keluar dari dalam bambu yang hidup di tengah areal pura. Selain itu, para pemedek yang akan sembahyang ke Pura tersebut mendapat pantangan berkata kasar (mengumpat) agar tidak terkena bahaya seperti digigit monyet atau jatuh ke jurang.
   Untuk sampai di Pura Lempuyang Luhur, para pemedek akan melewati berbagai pura di sepanjang perjalanan. Pertama Para Pemedek akan sembahyang di Pura Ayu Lempuyang. Kemudian dari Pura Ayu pemendek akan naik sekitar 1 kilo meter menuju Pura Telaga Mas. 
    Dari Pura Ayu ke Telaga Mas bisa dilalui dengan kendaraan ojek yang dikelola oleh warga desa Adat setempat atau memilih berjalan kaki. Selanjutnya pemedek naik melalui anak tangga untuk sembahyang di Pura Lempuyang Madya. Dari Lempuyang Madya, pemedek kemudian kembali menaiki anak tangga sekitar 800 meter menjumpai Pura Pasar Agung. Nah dari Pura Pasar Agung naik lagi sekitar 500 meter ke puncak bukit untuk sampai di Pura Lempuyang Luhur. adm

Rabu, 05 April 2017

Tirta Gangga Taman Eksotis di Ujung Timur Pulau Bali (bagian 2)

Taman Tirta Gangga dinyatakan sebagai ODTW (Objek Wisata Daya Tarik Wisatawan) berdasarkan SK Bupati Karangasem no.395 tahun 1999. Semenjak keluarnya SK tersebut maka pengelolaan taman berada di tangan pemerintah, maka Taman Tirta Gangga dipermak dan dimodifikasi. Arsitekturnya pun benyak mengalami perubahan sehingga sekarang Arsitektur taman air ini terlihat seperti gabungan dari arsitektur gaya Bali dan Cina. Ini terlihat dari berbagai patung tokoh pewayangan, patung rangda, dan patung barong ciri khas Bali dipadukan dengan ornamen Cina terlihat dari jembatan sebelah timur kolam yang berhiaskan naga-naga mirip barong sai dari cina. Ini tentu menambah keindahan dari taman.
Baca sebelumnya : Tirta Gangga Taman Eksotis di Ujung Timur Pulau Bali (bagian 1)
Selain itu, sarana pendukung sebagai objek wisata sudah dapat dikatakan lengkap tersedia di Tirta Gangga. Berbagai macam pedagang cindramata, makanan ringan, restaurant, Spa, penginapan, bungalow, tour guide tersedia lengkap di sini. Dari segi kebersihan dan kenyamanan Tirta Gangga dilengkapi dengan 2 orang Scurity dan 10 orang petugas kebersihan. Fasilitas taman selalu di rawat termasuk lapangan parkir dan toilet selalu dijaga kebersihannya.
           Bagi kebanyakan orang yang bergelut dalam dunia pariwisata di Bali tentu tidak asing lagi dengan nama Taman TirtaGangga. Taman yang indah mempesona, penuh kesan romantis, sejuk dengan gemercik air pancuran, damai dengan riak-riak air kolam, dan membangkitkan gairah kebahagiaan apabila mengunjunginya.  
Sekitar 10 langkah melewati pintu masuk, pemandangan hamparan taman yang rapi dengan air mancur dan kolam di sebelah kanan dan kirinya menjadi suguhan selamat datang. Udara yang segar mulai masuk ke dalam diapragma anda setelah beberapa langkah berjalan di pinggir kolam yang sejuk. Pandangan anda kini mulai liar menyimak panorama yang memberikan kesan explosit dalam jiwa anda yang first time mengunjungi tempat ini. Sebelah barat anda akan melihat barisan pohon hijau di atas bukit yang berundak –undak. Sebelah kiri ada hamparan sawah luas membentang sehingga ujungnya akan terlihat laut diantara barisan bukit yang jauh.
Untuk berkeliling lokasi setidaknya dimerlukan waktu 60 menit untuk melihat seluruh tempat di lokasi ini. Kunjungan sebaiknya dilakukan jam 9 pagi saat matahari mulai hangat hingga jam 5 sore sebelum matahari tenggelam membawa udara dingin. Luas taman air ini adalah 1,2 ha, terdiri dari tiga tingkatan tanah membentang dari timur ke barat. Di tingkat Bhur (bawah) di sisi kiri jalan, lurus dari pintu masuk di sebelah kiri terdapat kolam besar dengan sebuah pulau di tengah-tengahnya yang dihubungkan dengan jembatan berornamen naga. Di tingkat Bwah (tengah), terdapat sebuah air mancur tinggkat 9 yang disebut Nawa Sanga terlihat berdiri elegan dengan muncratan air yang teratur. Di itngkat Swah (atas) terdapat pura pesucian tempat mata air yang tidak boleh dimasuki wisatawan demi menjaga kesakralannya.
Yang lebih penting para wisatawan yang datang ke Tirta Gangga tidak dikenakan biaya yang mahal. Karcis masuk bagi wisatawan domestik dikenakan biaya Rp.10 ribu rupiah per orang sementra untuk wisatawan dari luar negeri dikenakan biaya Rp.20 ribu per orang. Pengunjung bisa sepuasnya menikmati panorama taman air atau bahkan mandi menyegarkan diri di kolam pemandian yang airnya sangat jernih di sana. Adm

Tirta Gangga Taman Eksotis di Ujung Timur Pulau Bali (bagian 1)

Foto: Taman Tirta Gangga 

Jika jalan-jalan ke Kabupaten Karangasem, tidak boleh dilewatkan untuk berkunjung ke Taman Tirta Gangga. Sebab objek wisata andalan di Bumi Lahar ini adalah daya tarik wisatawan yang keindahannya sungguh memanjakan mata. Maka tak heran para wisatawan akan terkagum-kagum akan keindahan panorama air mancur yang disajikan di tempat ini. Bahkan banyak pelaku pariwisata yang kemudian menyebut Tirta Gangga sebagai Taman Eksotis di Ujung Timur Pulau Bali.
           Taman Tirta Gangga adalah taman air yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Lokasinya terletak di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Kearangasem sekitar 83 km dari kota Denpasar. Jika melalui jalan baypas Prof. Dr Ida Bagus Mantra ke timur lewat Pura Goa Lawah terus Ke timur lewat Candi Dasa terus ke Timur sampai bertemu pertigaan Abang di Amlapura. Dari pertigaan Abang ke Arah Utara sekitar 6 km maka nanti di sebelah kiri jalan akan ada semacam papan reklame besar berwarna merah tua bertuliskan “Welcome to Tirta Gangga”.
            Dari segi etimologi, kata Tirta Gangga mengandung pengertian Tirta (Air) dan Gangga (nama sungai suci di India), jadi  Tirta Gangga adalah air suci gangga yang memberikan kesejukan. Artinya, bagi siapapun yang berkunjung ke Tirta Gangga maka dirinya akan mendapatkan kesejukan lahir dan batin dari indahya pemandangan dan segarnya air di Tirta Gangga. Oleh sebab itu, air dari mata air Tirta Ganga dianggap sebagai air suci oleh masyarakat setempat. Maka sampai saat ini, Air dari mata air Tirta Gangga ini digunakan untuk upacara keagamaan dan sebagai tempat pesucian Ida Betara di desa setempat.
            Dari segi sejarah, Taman air ini dibangun pada tahun 1948 atas prakarsa Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem. Raja berniat membangun puri (tempat tinggal) yang dekat dengan sumber air yang sejuk. Dengan demikian dipilihlah sumber air “klebutan” di bawah pohon beringin di sana untuk dialirkan ke kolam-kolam pemandian yang ada di bawahnya. Selain itu, air juga dialirkan melalui pipa bawah tanah ke pancuran teratai tingkat 9 setinggi 9 meter di kolam utama yang dihiasi tanaman dan bunga-bunga yang indah.
Baca Kelanjutannya : Tirta Gangga Taman Eksotis di Ujung Timur Pulau Bali (bagian 2)

Selasa, 04 April 2017

Ini 8 Kepala OPD di Karangasem yang Lolos Seleksi Lelang Jabatan

  Foto: dari kiri ke kanan (I Wayan Astika, dr. Gusti Putra Pertama, Putu Arnawa, Ni Made Santikawati, Gusti Ngurah Kartika, Nyoman Suradnya, dan Gusti Gede Rinceg)

Teropong Amlapura – Delapan kepala Orgsisasi Peragkat Daerah (OPD) di Karangasem yang sebelumnya kosong kini sudah diisi kembali. Pengisian tersebut dilakukan melalui pelantikan yang dilakukan oleh Bupati Karangasem, Gusti Ayu Mas Sumatri di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Selasa (4/4/2017). (baca juga: Penampahan Galungan, Bupati Mas Sumatri Mutasi 118 Pejabat)
Menurut Bupati, 8 orang kepala OPD yang dilantik sudah melalui seleksi lelang Jabatan yang dilakukan oleh tim pansel yang diketuai Plh Sekda Karangasem. Pihaknya menyampaikan, meraka yang dilantik adalah orang-orang terbaik dari 49 orang yang ikut sebagai pelamar sebelumnya.
Adapun pejabat yang dilantik yaitu Gusti Gede Rinceg yang sebelumnya sebagai Sekretaris Inspektorat Daerah dilantik sebagai kepala Badan Kepegawaian dan SDM.
Putu Arnawa yang sebelumnya Sekretaris Dinas Kebudayaan naik tingkat dilantik sebagai kepala Dinas Kebudayaan.
Putu Laba Erawan yang sebelumnya sekretaris Satpol PP kini mejabat kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
I Gusti Ngurah Kartika yang sebelumnya seorang pengawas dilantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
dr. IGN Putra Pertama sebelumnya sebagai Kabag di RSUD Karangasem dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan.
Ni Made Santikawati yang sebelumnya sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah dipercaya sebagai kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak.
Wayan Astika yang sebelumnya sekretaris dinas perhubungan dilantik sebagai kepala Dinas Pariwisata.
I Nyoman Suradnya yang sebelumnya sebagai sekretaris Dinas Tenanga Kerja dan Transmigrasi naik tingkat dilantik sebagai kepala Dinas Tenanga Kerja dan Transmigrasi. adm

Penampahan Galungan, Bupati Mas Sumatri Mutasi 118 Pejabat

   Foto: Bupati Mas Sumatri saat melantik 118 pejabat yang dimutasi

Teropong Amlapura – Mutasi di lingkungan Pemkab Karangasem kembali dilakukan oleh Bupati Karangasem, Gusti Ayu Mas Sumatri. Pada Selasa (4/4/2017) kemarin yang bertepatan dengan Hari Penampahan Galungan, Bupati Mas Sumatri melantik sebanyak 118 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrasi. Pejabat yang dimutasi itu terdiri dari 8 orang eselon 2, sebanyak 35 orang eselon 3, sebanyak 72 orang eselon 4, dan sebanyak 3 orang penyuluh.
Bupati menyampaikan mutasi tersebut salah satu upaya dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier Aparatur Sipil Negara dalam jabatan struktural melalui promosi, rotasi dan penyegaran demi terciptanya optimalisasi pelaksanaan tugas kepemerintahan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. 
Selain itu, mutasi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pengisian 8 Kelapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sebelumnya kosong. Pengisian telah dilakukan melalui seleksi terbuka lelang jabatan. Mutasi kemarin sekaligus melakukan pengisian pada posisi yang ditinggalkan pejabat baru yang lolos seleksi lelang jabatan tersebut. (baca juga: Ini 8 Kepala OPD di Karangasem yang Lolos Seleksi Lelang Jabatan)
"Pelantikan hari ini merupakan momentum yang dapat dimaknai sebagai wujud dari upaya pembentukan Aparatur Sipil Negara yang profesional, bersih dan berwibawa dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat", Ujar Bupati Mas Sumatri. adm

Refleksi Galungan


Mari jadikan Galungan benar-benar sebagai hari kemenangan Dharma melawan Adharma. Buda (Rabu) Kliwon Wuku Dungulan dimana kebaikan mengalahkan kejahatan. Bukan sebaliknya. Justru di Hari Galungan malah perbuatan-perbuatan Adharma semakin marak.

Jangan sampai muda-mudi dengan alasan sembahyang keluar kelayapan bersama pasangan ujung-ujungnya mesum. Atau turun ke jalan menggelar aksi trek-trekan. Begitu juga orang tua, jangan ke tetangga ngumpul untuk main kartu ceki. Atau malah pergi ke arena tajen (sabung ayam). Yang konon digelar undang-undangan khusus di Hari Galungan.  Lebih ramai, lebih besar taruhannya.

Jangan jadikan Galungan sebagai rutinitas enam bulanan tanpa esensi. Merayakan Galungan seharusnya menjadi momentum meningkatkan Sradha Bakti (iman dan taqwa) kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. “Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, Semoga kemenangan Dharma membawa kedamaian dan sejahteraan untuk kita semua”. Adm