Laman

Laman

Senin, 03 November 2014

Gunung Agung Terbakar

AMLAPURA – Sudah menjadi langganan ketika musim kemarau tiba maka Gunung kebanggaan warga Karangasem yaitu Gunung Agung terbakar. Adanya kebakaran di gunung tertinggi di Bali tersebut terlihat jelas dari kota Amlapura dan sekitarnya, Minggu (11/2) kemarin. Kepulan asap terlihat menyelimuti bagian sebelah kanan Gunung Agung yang masih merupakan wilayah Kecamatan Kubu dan Kecamatan Abang. Asap nampak seperti awan semakin ke atas semakin meluas menyelimuti bagian gunung. Pemandangan tersebut pun kemudian menyita perhatian warga yang sesekali melihat kebakaran Gunung Agung dari jauh. Kebakaran kali ini diperkirakan sudah memakan lebih dari 50 hektar hutan yang ada di lereng gunung. Namun karena lokasinya yang berada di wilayah atas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa memantau kebakaran dari bawah.
Kepala BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa saat dikonfirmasi membenarkan bahwa gunung agung telah terbakar. Pihaknya menyampaikan bahwa kebakaran sudah terjadi mulai sekitar 2 hari lalu, Sabtu (1/11). “Kebakaran sudah terjadi sejak dua hari lalu awalnya terjadi di Dusun Batudawa, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu” ujarnya. Disampaikan karena factor angin kencang dan kondisi musim kemarau maka api cepat merembet ke atas dan ke samping. Akibatnya kebakaran terpantau meluas sejak Minggu (2/11) pagi yang menyasar ilalang dan pepohonan kering di wilayah hutan bagian atas termasuk juga wilayah dusun Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang. Dijelaskan bahwa berdasarkan pantauannya setidaknya ada 6 titik api yang terjadi dalam kebakaran tersebut. “Ada 6 titik api yang terlihat dari pantauan BPBD yang berada di Batu Dawa dan Kedampal” ujarnya.
     Ditanya berkaitan dengan usaha pemadaman, Arimbawa mengaku tidak bisa berbuat banyak karena kebakaran terjadi di wilayah atas yang sulit dijangkau oleh tim pemadam. Pihaknya mengaku hanya bisa melakukan pemantauan dari bawah yaitu dari Dusun Batu Dawa, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu dan di Dusun Kedampal, Desa Datah, Kecamtan Abang. “Kami tidak bisa naik ke lokasi karena medannya yang sulit dijangkau” ungkapnya. Arimbawa menjelaskan Jikapun pihaknya memaksakan untuk naik nanti hasilnya tidak akan maksimal karena tanpa didukung dengan perlengkapan yang memadai. ”Kalau naik dan memadamkan secara manual hasilnya juga tidak akan maksimal, nanti malah membahayakan keselamatan petugas” paparnya. Disampaikan pihaknya saat ini masih akan menunggu hasil kajian dari Polisi Resort Hutan (PRH) tentang bagaimna cara yang akan diambil untuk memadamkan api tersebut. “kami masih menunggu kajian dari PRH tetang bagaimana cara untuk memadamkan api yang membakar gunung Agung di bagian atas” ungkapanya. 

0 komentar:

Posting Komentar