Laman

Laman

Senin, 17 November 2014

“Was-was” Bencana Akibat Musim Hujan

AMLAPURA – Bergantinya musim panas ke musim hujan membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem was-was. Pasalnya pergantian musim kemarau ke musim hujan ini biasanya akan disusul berbagai bencana yang dibawa oleh efek samping air hujan. Dalam situasi musim hujan, bencana yang rawan akan yang terjadi adalah bencana pohon tumbang, tanah longsor dan banjir. Apa sebab BPBD was-was, pasalnya baru sehari hujan turun di Karangasem, Rabu (13/11) kemarin ternyata sudah ada 2 peristiwa pohon tumbang yang terjadi. 
Berdasarkan laporan yang ada di BPBD Karangasem salah satu pohon tumbang ada di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis dimana pohon yang tumbang  melintang di jalan raya sehingga sempat mengganggu arus lalulintas. Sementara satu peristiwa pohon tumbang lagi terjadi di Banjar Jasri Kaler, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem dimana pohon yang tumbang tersebut sampai menimpa rumah warga yang bernama Wayan Suarda (39). Kendati tidak ada korban jiwa namun peristiwa tersebut menjadi peringatan awal bagi BPBD untuk waspada bencana pohon tumbang khusunya, dan peristiwa tanah longsor dan banjir pada umumnya yang diakibatkan musim hujan.
     Mengatasi masalah bencana yang dimungkinkan muncul akibat musim hujan, Kepala BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa menyampaikan pihaknya senantiasa siap siaga dalam mengatasi bencana. “kami slalu siapkan diri untuk mengantisifasi berbagai kemungkinan bencana akibat mulainya musim hujan” ujar Arimbawa optimis. Lebih jauh mantan Kabid Damkar Karangasem tersebut menyampaikan pihaknya telah mensiagakan personil dan peralatan yang akan digukan mengantisifasi berbagai kemungkinan bencana musim hujan. “Kami selalu siap dengan personil dan alat yang ada, petugas di BPBD siaga 24 jam” ujarnya.
     Pihaknya mengaku saat ini memiliki puluhan persoil yang bersiaga di Pos ESR BPBD stanby selama 24 jam. Tugas jaga itu dibagi kedalam 2 ship penjagaan. Pihaknya mengaku bersyukur karena karangasem akhirnya mendapatkan bantuan dari Provinsi Bali berupa dua unit mobil fanter pick up, 1 mobil fanter station, dan 2 unti motor tril. Dengan adanya tambahan mobil dan motor tersebut dipastikan tim personil BPBD bisa menjangkau dua kejadian yang bersamaan kendatipun di tempat yang berbeda. “Alat-alat penggulangan bencana yang ada di BPBD annti itu kita pakai dengan dipotimalkan” ungkapnya.

0 komentar:

Posting Komentar