AMLAPURA – Bergantinya musim
panas ke musim hujan membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem
was-was. Pasalnya pergantian musim kemarau ke musim hujan ini biasanya akan
disusul berbagai bencana yang dibawa oleh efek samping air hujan. Dalam situasi
musim hujan, bencana yang rawan akan yang terjadi adalah bencana pohon tumbang,
tanah longsor dan banjir. Apa sebab BPBD was-was, pasalnya baru sehari hujan
turun di Karangasem, Rabu (13/11) kemarin ternyata sudah ada 2 peristiwa pohon
tumbang yang terjadi.
Berdasarkan laporan yang ada di BPBD Karangasem salah
satu pohon tumbang ada di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis dimana pohon yang
tumbang melintang di jalan raya sehingga
sempat mengganggu arus lalulintas. Sementara satu peristiwa pohon tumbang lagi
terjadi di Banjar Jasri Kaler, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem dimana
pohon yang tumbang tersebut sampai menimpa rumah warga yang bernama Wayan
Suarda (39). Kendati tidak ada korban jiwa namun peristiwa tersebut menjadi peringatan
awal bagi BPBD untuk waspada bencana pohon tumbang khusunya, dan peristiwa
tanah longsor dan banjir pada umumnya yang diakibatkan musim hujan.
Mengatasi masalah bencana yang dimungkinkan
muncul akibat musim hujan, Kepala BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa
menyampaikan pihaknya senantiasa siap siaga dalam mengatasi bencana. “kami slalu
siapkan diri untuk mengantisifasi berbagai kemungkinan bencana akibat mulainya
musim hujan” ujar Arimbawa optimis. Lebih jauh mantan Kabid Damkar Karangasem tersebut
menyampaikan pihaknya telah mensiagakan personil dan peralatan yang akan
digukan mengantisifasi berbagai kemungkinan bencana musim hujan. “Kami selalu siap
dengan personil dan alat yang ada, petugas di BPBD siaga 24 jam” ujarnya.
Pihaknya mengaku saat ini memiliki puluhan
persoil yang bersiaga di Pos ESR BPBD stanby
selama 24 jam. Tugas jaga itu dibagi kedalam 2 ship penjagaan. Pihaknya mengaku
bersyukur karena karangasem akhirnya mendapatkan bantuan dari Provinsi Bali
berupa dua unit mobil fanter pick up, 1 mobil fanter station, dan 2 unti motor
tril. Dengan adanya tambahan mobil dan motor tersebut dipastikan tim personil
BPBD bisa menjangkau dua kejadian yang bersamaan kendatipun di tempat yang
berbeda. “Alat-alat penggulangan bencana yang ada di BPBD annti itu kita pakai
dengan dipotimalkan” ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar