Laman

Laman

Jumat, 21 November 2014

Masyarakat Bunutan Ikuti Baksos Pengobatan Gratis dan Sosialisasi HIV AIDS

AMLAPURA – Masyarakat di Desa Bunutan, Kabupaten Karangasem mendapatkan kegiatan pengobatan gratis dan sosialisasi HIV AIDS. Tidak kurang dari 500 warga mengikuti kegiatan yang dupusatkan di dua tempat yaitu di Balai Masyarakat Bunutan dan di SDN 4 Bunutan tersebut. Kegiatan yang berbentuk bakti sosial tersebut diprakarsai oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Karangasem serangkaian memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke 50, Jumat (21/11) kemarin.
Ketua panitia pelaksana, dr Made Wenata Jembawan, Spog menyampaikan bahwa pihaknya sengaja memilih Desa Bunutan, Kecamatan Abang dipusatkan sebagai kegiatan pengobatan gratis karena diketahui tingkat kemiskinan masyarakat di Bunutan yang masih tergolong tinggi. “Kami memang setiap tahun melaksanakan kegiatan bakti sosial, kali ini kami lakukan di Desa Bunutan” ujarnya. Pihaknya menyampaikan bahwa dimana tingkat kemiskinan yang masih tinggi disanalah banyak penyakit yang diderita oleh masyarakat yang selama ini kurang ditangani. Dokter spesialis kandungan tersebut menyampaikan bahwa selain pengobatan gratis pihaknya juga melakukan kegiatan sosialisasi HIV AIDS, pemeriksaan kandungan untuk ibu-ibu hamil, pemeriksaan penyakit mata, pemeriksaan penyakit kulit, dan pemeriksaan kesehatan gigi. “Khusus pemeriksaan kesehatan gigi dilakukan gosok gigi massal dengan melibatkan 150 anak-anak SD dari SDN 4 Bunutan dan SDN 7 Bunutan” ujarnya.
    Sementara itu, Perbekel Bunutan I Made Suparwata sangat mengapresiasi pelaksanaan bakti sosial yang dilakukan oleh dinas kesehatan dan RSUD Karangsem. Perbekel dua periode tersebut menyampaikan bahwa dengan kondisi masyarakat miskin yang berjumlah 1.487 KK dari 2.500 KK di Bunutan maka kegiatan pengobatan gratis sangatlah diperlukan. “Masyarakat kami masih banyak yang berada di bawah kemiskinan maka sangat perlu adanya kegiatan sosial pengobatan gratis” ujarnya. Selain itu, Suparwata menilai sosialisasi HIV AIDS yang dilaksankan oleh pihak RSUD diakuinya sangat positif mengingat masyarakat selama ini masih dirisaukan oleh kecilnya pengetahuan tentang penyakit HIV AIDS. Pihaknya mengharapkan pemahaman yang disampaikan ke masyarakat membuat masyarakat paham tetang bagaimana seharusnya mengantisifasi penyakit mematikan tersebut. “Selama ini masyarakat di sini sangat kurang pengetahuannya tentang penyakit HIV AIDS maka sangat bagus sekali jika dilakukan sosialisasi agar masyarakat kami paham” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar