Laman

Laman

Jumat, 21 November 2014

Krisis Air di Subak Bekukih, PDAM Beri Solusi Air Bergilir

AMLAPURA – Warga Subak Bekukih, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem akhirnya bisa bertemu dengan direktur PDAM, I Gede Baktiasa, Jumat (21/11) kemarin. Pertemuan tersebut memang dilaksanakan khusus menindaklanjuti pertemuan sebelumnya pada Selasa (17/11) lalu dimana belum bisa diberikan solusi terkait kekeringan 200 hektare lahan sawah warga akibat saluran pipa air di reserfoar Blegondang yang tidak mengalir. Bermaksud untuk bersama-sama mencari solusi, direktur PDAM, Gede Baktiasa ternyata datang tidak sendirian untuk menemui warga. Pihaknya juga menggandeng Asisten 2 Setdakab Karangasem, Ida Bagus Oka, kadis PU Nyoman Sutirtayasa, Kepala Balai Sumber Daya Air Weda Smara, Camat Abang A.A Made Agung Surya Jaya, Perbekel Ababi, Ketut Wijana, dan jajaran terkait.
Menanggapi tuntutan warga, Baktiyasa mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya tidak bisa memenuhi tuntutan warga untuk mengangkat air secara bersamaan ke pelanggan dan ke subak karena salah satu pompa yang dimikliki PDAM mengalami kerusakan. Selain itu, disampaikan pasokan air berkurang karena debit air di Blegondang menurun drastis karena musim panas. “Mohon dimaklumi karena satu pompa kami mengalami kerusakan dan memang debet air di Blegondang menurun karena musim panas” ujarnya.
     Oleh karena itu, pihaknya menawarkan solusi kepada warga agar aliran air Blegondang dilakukan secara digilir. “Kami tawarkan solusi pemakaianannya secara bergilir yaitu pagi untuk disalurkan kepada sekitar 900 pelanggan di kota dan di Ababi Barat, dan pada malam hari dialurkan ke irigasi subak Bekukih” sarannya. Pihaknya menyampaikan bahwa dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore itu dialirkan ke pelanggan sementara dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi air itu dialirkan ke pipa irigasi warga. Solusi itu diberlakukan megingat pemerintah masih menunggu selesainya bangunan reserfoar di Dusun Umah Anyar yang nantinya akan dipakai untuk memindahkan aliran air blegondang ke Ababi Barat sekitar 400 pelanggan sehingga air di blegondang hanya dibagi ke Pelanggan di Kota dan ke subak warga. “Kami harap masyarakat bisa bersabar menerima solusi ini sampai bulan Desember 2014” ujarnya. Pihaknya menyampaikan bahwa awal tahun 2015 reserfoar di Umah Anyar akan selesai dan warga juga akan dibuatkan saluran irigasi dari subak Gelgel dan Subak Cendana yang juga masih berada di Desa Ababi.
       Menaggapi tawaran tersebut, Awalnya warga yang diwakili oleh keliang subak bekukih, I Ketut Dana menyampaikan keberatan. Pihaknya mengaku kalau pada pertemuan tahun 2007 dengan Pak Bupati Geredeg sudah jelas disampaikan bahwa satu pipa di Blegondang memang untuk krama subak Bekukih. “Dari perjanjian tahun 2007 kami bersama Pak Bupati (Wayan Geredeg) sudah sepakat kalau air Blegondang itu satu pipa dialirkan ke Subak warga, tapi sekarang kenapa pipa air tersebut malah kosong tidak mengalir” ujarnya.
        Namun setelah diberi penjelasan bahwa pemerintah hanya bisa memebrikan solusi penyaluran air bergilir akhirnya warga mau menerima. Namun warga meminta agar pemerintah jangan ingkar janji kalau memang diselesaikan bulan desember harus tepat waktu. “Kami berharap janji untuk mengalirkan sampai bulan Desember 2014 dipenuhi karena masyarakat kami tidak mungkin melakukan aktifitas bertani di malam hari terus-terusan” ujarnya. 

0 komentar:

Posting Komentar