AMLAPURA – Warga Subak Bekukih,
Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem akhirnya bisa bertemu dengan direktur
PDAM, I Gede Baktiasa, Jumat (21/11) kemarin. Pertemuan tersebut memang dilaksanakan
khusus menindaklanjuti pertemuan sebelumnya pada Selasa (17/11) lalu dimana
belum bisa diberikan solusi terkait kekeringan 200 hektare lahan sawah warga akibat
saluran pipa air di reserfoar Blegondang yang tidak mengalir. Bermaksud untuk
bersama-sama mencari solusi, direktur PDAM, Gede Baktiasa ternyata datang tidak
sendirian untuk menemui warga. Pihaknya juga menggandeng Asisten 2 Setdakab
Karangasem, Ida Bagus Oka, kadis PU Nyoman Sutirtayasa, Kepala Balai Sumber
Daya Air Weda Smara, Camat Abang A.A Made Agung Surya Jaya, Perbekel Ababi,
Ketut Wijana, dan jajaran terkait.
Menanggapi tuntutan warga, Baktiyasa mengaku
tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya tidak bisa memenuhi tuntutan warga untuk
mengangkat air secara bersamaan ke pelanggan dan ke subak karena salah satu pompa
yang dimikliki PDAM mengalami kerusakan. Selain itu, disampaikan pasokan air
berkurang karena debit air di Blegondang menurun drastis karena musim panas. “Mohon
dimaklumi karena satu pompa kami mengalami kerusakan dan memang debet air di
Blegondang menurun karena musim panas” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya menawarkan solusi kepada
warga agar aliran air Blegondang dilakukan secara digilir. “Kami tawarkan
solusi pemakaianannya secara bergilir yaitu pagi untuk disalurkan kepada
sekitar 900 pelanggan di kota dan di Ababi Barat, dan pada malam hari dialurkan
ke irigasi subak Bekukih” sarannya. Pihaknya menyampaikan bahwa dari jam 6 pagi
sampai jam 6 sore itu dialirkan ke pelanggan sementara dari jam 6 sore sampai
jam 6 pagi air itu dialirkan ke pipa irigasi warga. Solusi itu diberlakukan
megingat pemerintah masih menunggu selesainya bangunan reserfoar di Dusun Umah
Anyar yang nantinya akan dipakai untuk memindahkan aliran air blegondang ke
Ababi Barat sekitar 400 pelanggan sehingga air di blegondang hanya dibagi ke
Pelanggan di Kota dan ke subak warga. “Kami harap masyarakat bisa bersabar
menerima solusi ini sampai bulan Desember 2014” ujarnya. Pihaknya menyampaikan
bahwa awal tahun 2015 reserfoar di Umah Anyar akan selesai dan warga juga akan
dibuatkan saluran irigasi dari subak Gelgel dan Subak Cendana yang juga masih
berada di Desa Ababi.
Menaggapi tawaran tersebut, Awalnya warga
yang diwakili oleh keliang subak bekukih, I Ketut Dana menyampaikan keberatan.
Pihaknya mengaku kalau pada pertemuan tahun 2007 dengan Pak Bupati Geredeg sudah
jelas disampaikan bahwa satu pipa di Blegondang memang untuk krama subak
Bekukih. “Dari perjanjian tahun 2007 kami bersama Pak Bupati (Wayan Geredeg)
sudah sepakat kalau air Blegondang itu satu pipa dialirkan ke Subak warga, tapi
sekarang kenapa pipa air tersebut malah kosong tidak mengalir” ujarnya.
Namun setelah diberi penjelasan bahwa
pemerintah hanya bisa memebrikan solusi penyaluran air bergilir akhirnya warga
mau menerima. Namun warga meminta agar pemerintah jangan ingkar janji kalau
memang diselesaikan bulan desember harus tepat waktu. “Kami berharap janji
untuk mengalirkan sampai bulan Desember 2014 dipenuhi karena masyarakat kami
tidak mungkin melakukan aktifitas bertani di malam hari terus-terusan” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar